Scroll untuk baca artikel
PolitikSumut

Partisipasi Perempuan Medan dalam Demokrasi: Kekuatan Penentu di Pemilu

×

Partisipasi Perempuan Medan dalam Demokrasi: Kekuatan Penentu di Pemilu

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Hakim Ad Hoc Tipikor PN Medan, Rurita Ningrum, menegaskan pentingnya partisipasi perempuan dalam proses demokrasi di Medan. Dengan jumlah pemilih perempuan yang mencapai 52% dari total pemilih, kontribusi mereka menjadi penentu dalam pemilihan pemimpin.

“Data BPS menunjukkan bahwa dari total populasi pemilih di Medan, perempuan mencapai 1.242.493 orang dari 2.474.166 pemilih,” ucapnya dalam Talkshow “Perempuan Memilih Pemimpin di Medan”, Sabtu (9/11/2024).

Kepada 50 peserta kegiatan yang digelar Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut bermitra dengan KPU Medan ini, Rurita mengungkapkan tingkat kehadiran perempuan di TPS pun mengesankan, lebih banyak dari laki-laki. Partisipasi aktif ini mendorong calon pemimpin untuk lebih mengutamakan kebijakan yang berpihak pada perempuan dan kesejahteraan keluarga.

“Perempuan perlu memahami bahwa suara mereka bukan sekadar angka, tetapi pendorong kebijakan yang lebih inklusif,” ujar Rurita.

Baca Juga:   HM Hanafiah Harahap : Langkah Pemprovsu Sudah Tepat

Dengan pengaruh yang signifikan dalam pemilihan, perempuan Medan diharapkan terus aktif dalam proses demokrasi. Menurut Rurita Ningrum, perempuan memiliki perspektif unik yang dapat memperkaya kebijakan publik.

“Partisipasi perempuan dalam diskusi politik, evaluasi calon, dan pemilihan adalah esensial untuk memastikan kepentingan mereka diakomodasi,” katanya dalam kegiatan yang dipandu Akademisi UIN SU, Nazil Mumtaz Al Mujtahid ini.

Tidak hanya itu, Rurita menekankan bahwa perempuan sebaiknya melakukan analisis kritis terhadap calon pemimpin yang mereka dukung, mempertimbangkan visi, misi, dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.

Peran perempuan sebagai pengambil keputusan dalam rumah tangga dan komunitasnya menjadikan mereka bagian vital dari pembangunan kota Medan.

Selain menjadi pendorong perubahan, perempuan di Medan juga menghadapi tantangan terkait partisipasi dalam politik dan hukum.

Baca Juga:   Satgas Covid-19 Mebidang Minta Pelaku Usaha Tegas Dalam Menjalankan Prokes

Data dari Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus menunjukkan bahwa setiap tahun, perempuan juga tercatat sebagai pelaku tindak pidana korupsi. Pada tahun 2020, dari 93 terdakwa, 12 di antaranya perempuan. Tren ini berlanjut hingga tahun 2024 dengan 19 perempuan dari 156 terdakwa.Hakim Rurita Ningrum menekankan pentingnya peningkatan kesadaran politik di kalangan perempuan Medan.

“Kesadaran politik dan pemahaman isu-isu penting adalah langkah awal bagi perempuan untuk berkontribusi dalam perubahan positif dan menghindari potensi pelanggaran hukum,” tambahnya.

Tantangan ini, menurut Rurita, bukanlah penghalang tetapi batu loncatan menuju partisipasi politik yang lebih kuat dan bermakna.

Kegiatan juga menghadirkan Aktivis Perempuan, Kartika Ayu Br Ginting sebagai pembicara yang mengajak perempuan untuk berperan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan, 27 Desember 2024 nanti.

Baca Juga:   Dua Nasution Setuju Desain Foto dan Nama Pada Surat Suara

“Karena perempuan yang mengerti tentang kebutuhan perempuan. Karenanya, hadir dalam pesta demokrasi, dan tentukan pemimpin kita,” tandasnya.

Ketua FJPI Sumut Nurni Sulaiman dalam sambutan pembukaannya mengatakan, talkshow ini sebagai bagian dari kegiatan FJPI Sumut dalam kepedulian turut mensosialisasikan Pilkada serentak pada 27 Nopember 2024, termasuk Pilkada Medan.

Nurni menyebutkan, FJPI sebagai organisasi yang menaungi para jurnalis perempuan diharapkan perannya dapat lebih bijak menyikapi momen tersebut dengan pemberitaan yang netral, sehingga memberikan pencerahan kepada masyarakat.

“Selain itu juga mampu memberikan kontribusi positif dalam sosialisasinya ke masyarakat sehingga tingkat elektabilitas perempuan dalam pilkada terus meningkat,” ungkap Nurni. (MS7)