mediasumutku.com| TEBINGTINGGI- Meskipun pembangunan bronjong sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp12 Miliar, namun banjir tetap melanda kota Tebingtinggi jika hujan terus menerus.
Kondisi ini membuat sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebinginggi merasa kesal. Terlebih lagi, pemerintah kota Tebingtinggi mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp 1,8 miliar di P-APBD 2020 dengan dalih akan melanjutkan pembangunan bronjong yang lama tersambung dengan bronjong yang baru.
Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Tebing Tinggi M Erwin Harahap misalnya. Dia kesal atas usulan penambahan dana untuk pembangunan bronjong di P-APBD 2020 Kota Tebingtinggi.
“Kita sangat menyayangkan, pembangunan bronjong tahun ke tahun tetap ditampung di APBD. Bahkan, ada bantuan dari pusat. Untuk pembangunan bronjong sudah menghabiskan anggaran belasan miliar. Tapi, kota Tebingtinggi tetap mengalami banjir, ”ungkap Erwin Harahap dalam rapat Gabungan Komisi DPRD dengan ekskutif dalam pembahasan Rencana Perubahan APBD tahun 2020, Senin (14/09/2020).
Erwin Harahap, menilai, pembangunan bronjong tersebut sia-sia karena banjir masih tetap menghantui warga Kota Tebingtinggi khususnya yang bermukim di daerah bantaran Sungai Padang.
“Anggaran habis hanya untuk proyek fisik yang tidak dapat dinikmati masyarakat, sementara masih banyak masyarakat miskin yang membutuhkannya. Kita meminta, usulan penambahan anggaran untuk bronjong ini ditinjau kembali, ”ujar Erwin.
Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebing Tinggi Wahid Sitorus menjelaskan, proyek pembangunan bronjong dengan pagu Rp 12 miliar rupiah sudah selesai 100 porsen dikerjakan.
“Penambahan sebesar Rp 1,8 miliar rupiah di P-APBD 2020 itu untuk melanjutkan bronjong yang lama tersambung dengan Bronjong yang baru,”ujarnya. (MS12)
