Samosir, Mediasumutku.com– Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengebut pengerjaan proyek pembangunan jalan tol dari Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat (Tol KTP).
Di samping mengebut proyek Tol KTP, Kementerian PUPR juga meningkatkan konektivitas antardestinasi wisata dengan melakukan preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir.
Dalam keterangan resmi di situs Kementerian PUPR yang diakses Mediasumutku.com, Minggu (11/8/2019), Menteri PUPR Basuki Hadi Muljiono menyebutkan semua proyek itu dikerjakan untuk mempermudah akses dari Medan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Kata Basuki, dengan terbangunnya akses jalan akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata dan akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menambahkan, dengan dibangunnya Tol KTP dapat memperbanyak aksesabilitas ke Danau Toba sehingga para wisatawan mempunyai banyak pilihan jalur transportasi, mulai dari moda transportasi udara, laut dan darat.
“Nantinya untuk ke Danau Toba bisa melalui dua bandara yang ada yakni Kualanamu di Deliserdang dan Silangit, Tapanuli Utara. Dengan adanya jalan tol dari Medan, dapat menghidupkan perekonomian daerah yang dilalui hingga Parapat, wisatawan mungkin mau lihat sesuatu di Tebingtinggi,” kata Hadi.
Hadi menambahkan saat ini Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir sepanjang 145,9 km. Dengan penyelesaian pekerjaan jalan tersebut, para wisatawan juga memiliki pilihan jalur transportasi darat untuk menuju Pulau Samosir dari Silangit. Selama ini, akses utama untuk menuju ke Danau Toba dan Pulau Samosir dari arah Medan adalah melalui Parapat dan menyeberang dengan menggunakan fery.
Dikatakan Hadi, selain akan mempercepat waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba, jalan tol ini juga dibarapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara termasuk sektor ekonomi Pelabuhan Kualatanjung dan pariwisata tujuan Danau Toba yang dapat ditempuh dengan waktu cepat.
Jalan Tol KTP sepanjang 143,5 Km merupakan lanjutan dari Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebingtinggi (MKTT) sepanjang 61,72 km. Sebelumnya jalan tol MKTT selesai dan terhubung dengan jalan tol Belawan—Medan—Tanjungmorawa (Belmera).
Pembangunan jalan tol ini ditugaskan kepada PT. Hutama Karya. Selanjutnya PT. Hutama Karya bersama PT. Jasa Marga dan anak perusahaan PT. Waskita Karya, yaitu PT. Waskita Toll Road membentuk BUJT yakni PT. Hutama Marga Waksita dan ditargetkan beroperasi pada 2020 dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Pembangunannya membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 13,4 triliun, termasuk untuk biaya konstruksi sebesar Rp 9,6 triliun. Jalan Tol KTP terdiri dari enam seksi yaitu Seksi 1 Tebing tinggi- Indrapura (20,4 km), Seksi 2 Indrapura – Kualatanjung
(15,6 km), Seksi 3 Tebingtinggi – Serbelawan (30 km), Seksi 4 Serbelawan – Pematangsiantar (28 km), Seksi 5 Pematangsiantar – Seribudolok (22,3 km), Seksi 6 Seribudolok – Parapat (16,7 km).
Pembangunan Jalan Tol KTP mendapatkan dukungan pembiayaan Pemerintah guna meningkatkan tingkat kelayakan investasinya.
Dukungan tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada Seksi 5 dan 6. Saat ini untuk kedua seksi tersebut progresnya masih dalam tahap pembebasan lahan.
Sementara itu PT. Hutama Marga Waksita selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengerjakan konstruksi pada Seksi 1-4. Untuk seksi 1 saat ini progres pembebasan lahannya sudah 63,7% dan progres konstruksinya 18,1%. Seksi 2 masih dalam tahap
pembebasan lahan, sedangkan untuk seksi 3 pembebasan lahannya sudah 82% dan konstruksinya telah dimulai pada bulan ini. Sementara seksi 4 pembebasan lahannya sebesar 22,75% dengan progres konstruksi 5,1%.(MS1/PUPR)