MEDAN-Pemerintah Kota (Pemko) Medan terus berupaya untuk membuat para pelaku UMKM di Kota Medan benar-benar mampu untuk ‘naik kelas’. Tak hanya UMKM di bidang kuliner, namun UMKM di bidang fashion dan jenis UMKM lainnya juga turut menjadi perhatian serius bagi Pemko Medan.
Adapun salah satu upaya nyata Pemko Medan dalam membuat UMKM di Kota Medan menjadi ‘naik kelas’, yakni dengan menggelar berbagai kegiatan penting yang mampu memberdayakan para pelaku UMKM.
Seperti halnya pagelaran Medan Fashion Festival (MFF) yang dilaksanakan pada Juli 2024 lalu. Kegiatan MFF tersebut bertujuan untuk membuat para pelaku UMKM di Kota Medan, khususnya yang bergerak di bidang fashion untuk dapat memperkenalkan produk-produk terbaiknya.
“MFF merupakan upaya Pemko Medan untuk membantu para pelaku UMKM Kota Medan, khususnya di bidang fashion agar dapat memperkenalkan produk-produknya. Ini bentuk dukungan nyata dari Pemko Medan agar para pelaku UMKM kita bisa naik kelas,” ucap Kadis Koperasi UKM Perindag Kota Medan, Benny Iskandar Nasution, Minggu (15/9/2024).
Dijelaskan Benny, kegiatan MFF tersebut telah digelar sebanyak tiga kali. Pada tahun 2022, MFF pertama kali digelar oleh Dinas Pariwisata Kota Medan dengan anggaran Rp844 juta. Meskipun mendapatkan antusiasme yang cukup baik dari masyarakat, namun berdasarkan evaluasi Pemko Medan, kegiatan itu belum berjalan maksimal dalam meningkatkan para pelaku UMKM di Kota Medan.
Kemudian saat gelaran MFF kedua di tahun 2023, kegiatan tersebut dipercayakan kepada Dinas Koperasi UKM Perindag Kota Medan dengan anggaran sekitar Rp1,9 Miliar. Kemudian di tahun 2024, anggaran kembali ditambah menjadi Rp4,8 Miliar.
“Namun MFF di tahun 2023 dan 2024 jauh berbeda dengan tahun 2022. Khususnya di tahun 2024 ini, kita banyak mengundang para desainer tingkat nasional agar para desainer lokal kita bisa belajar lebih banyak dan lebih diberdayakan,” ujarnya.
Tak hanya itu, terang Benny, kegiatan-kegiatan yang ada di ajang MFF tahun 2024 juga jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun 2023, apalagi bila dibandingkan dengan MFF di tahun 2022. Benny menegaskan, penambahan anggaran tersebut tentunya berbanding lurus dengan peningkatan kegiatan dan banyaknya pihak yang dilibatkan.
Tak hanya penambahan banyaknya kegiatan, waktu kegiatan pelaksanaan MFF di tahun 2024 juga lebih lama dari MFF di tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2022 MFF hanya digelar selama 1 hari, yakni pada 22 Desember 2022. Di tahun 2023 MFF selama tiga hari, yakni pada 1-3 Desember 2023. Sementara di tahun 2024, MFF digelar selama empat hari, yakni pada 10-13 Juli 2024 di Hotel Santika Dyandra, Medan.
“Anggaran untuk biaya hotel MFF 2024 ini saja mencapai Rp1 Miliar lebih. Banyaknya pihak yang kita libatkan tentunya membuat biaya kegiatan tersebut semakin bertambah, namun tentunya Pemko Medan memastikan bahwa pihak-pihak yang dilibatkan dalam MFF ini adalah orang-orang yang sangat berkompeten di bidangnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pelaku UMKM dan desainer lokal kita,” terangnya.
Sebagai contoh, sambung Benny, pada MFF tahun 2024 ini, Pemko Medan melibatkan 26 desainer ternama tingkat nasional. Para undangan yang hadir disuguhkan dengan fashion show wastra dan kriya dari para perancang yang dibawakan puluhan model.
Dengan peningkatan alokasi anggaran itu, kegiatan MFF yang digelar Pemko Medan berhasil memberdayakan lebih banyak pelaku UMKM di bidang fashion. MFF tahun 2024 juga sebagai sarana penting dalam melakukan pembinaan terhadap para pengrajin serta desainer lokal.
“Bagi sebahagian orang, MFF ini mungkin hanya sekedar kegiatan rutin. Namun bagi para pelaku UMKM dan desainer lokal kita, kegiatan ini adalah peluang yang sangat penting sehingga harus terus ditingkatkan. Alhamdulillah, Wali Kota Medan, Pak Bobby Nasution sangat memahami apa yang dibutuhkan dan diharapkan para pelaku UMKM kita,” pungkasnya. (MS7)