mediasumutku.com | DELI SERDANG-Tokoh masyarakat Sumatera Utara Dr. Parlindungan Purba memberikan apresiasi kepada Yayasan GPS menggelar Dialog Lingkungan dengan Tema ‘Bersama Merawat Arus Kehidupan’ di Sanggar Literasi Tembung Jalan Duku Raya/Jalan Sungai Teratai (Tepian Sungai Tembung/DAS Percut) Perbatasan Desa Bandar Khalipah-Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Minggu (6/8/2023).
Dialog Lingkungan dirangkai dengan kegiatan susur sungai dari jembatan Mega City dan finish di Jembatan Laut Dendang dilanjutkan dengan penanaman pohon dan pelepasan benih ikan ke sungai Tembung. Selanjutnya, seluruh peserta dan undangan yang hadir mengikuti kegiatan Aksi Bersih Sungai (clean up).
Kemudian, dialog lingkungan menghadirkan narasumber Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Yuliana Siregar, MAP yang diwakili Akmal, Ketua Forum DAS Sumut Prof. H Abdul Rauf, Direktur Eksekutif Leuser Conservation Partnership Ismail,S.Hut,MA dan Koordinator Forum Indonesia Muda (FIM) Sumut Yesi Chairani Tanjung, S.Sos, M.Si.

Masing-masing narasumber membawakan materi yang berkaitan erat dengan menjaga lingkungan hidup di sekitar kita. Salah satunya aalah menjaga sungai sebagai salah satu sumber air dan sumber kehidupan bagi mahluk hidup di sekitarnya.
Pada kesempatan itu, Parlindungan Purba sangat bangga dengan anak-anak muda yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, salah satunya adalah menjaga dan merawat sungai sebagai sumber kehidupan.
“Salah satu bentu nyata upaya kita dalam merawat dan menjaga sungai adalah tidak membuang sampah ke dalam sungai, menanam pohon dan ikut berpartisipasi menjaga kebersihan sungai. Untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai butuh waktu yang sangat panjang, itu sebabnya upaya penyadaran harus dilakukan sejak anak-anak kita masih kecil. Edukasi terkait hal ini bisa di sekolah atau di tengah-tengah keluarga,” paparnya.
Dalam membangun kesadaran bersama, lanjut Parlindungan Purba harus dimulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu. Merawat dan menjaga sungai berarti kita ikut menjaga peradaban, menjaga arus kehidupan.
“Kalau kita tidak menjaga sungai dari tumpukan sampah, tak bisa dihindarkan ketika air sungai meluap akan dengan mudah menyebar dan mengakibatkan daerah di sekitarnya tergenang air atau banjir. Ayo, kita bangun kesadaran masyarakat paling tidak agar tidak lagi membuang sampah ke sungai,” tandas Parlindungan Purba.
Pesta Sungai Tembung 2023 juga dihadiri pegiat lingkungan Luthfi, tokoh masyarakat, Kadus Suryanto serta undangan lainnya, acara diisi dengan kegiatan pameran terowongan sampah dan edukasi sadar lingkungan, lomba mewarnai dan hiburan.