Scroll untuk baca artikel
HukrimNasional

Polri Tangkap Tiga Tersangka Kasus Dugaan Pemalsuan Akte Perusahaan

×

Polri Tangkap Tiga Tersangka Kasus Dugaan Pemalsuan Akte Perusahaan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|JAKARTA-Bareskrim Polri menangkap tiga tersangka yang diduga melakukan pemalsuan surat undangan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. BCMG.

Ketiga tersangka tersebut, diantaranya RL, PHS dan SM. Mereka ditangkap dan ditahan lantaran dinilai tidak kooperatif saat menjalani proses hukum yang berjalan.

“Penahanan dilakukan di Rutan Bareskrim Polri dari tanggal 10 sampai dengan 29 Maret 2021,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (12/03/2021).

Kadiv Humas Polri menjelaskan, alasan dilakukan penahanan lantaran para tersangka mangkir dalam dua kali pemanggilan pemeriksaan yang dilayangkan penyidik. Selain itu, hal ini juga untuk memudahkan pelaksanaan tahap II kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Baca Juga:   Menkes: Gencarkan Penanganan Lonjakan Covid-19 di Sisi Hulu dan Hilir

Dimana, dalam surat tersebut diterangkan bahwa PT. Tambang Sejahtera dan Multiwin Asia Limited selaku pemegang saham memohon untuk dilaksanakan RUPSLB di PT. BCMG Tani Berkah pada tanggal 5 April 2019 dan tanggal 20 Agustus 2019. Padahal, kenyataannya surat permohonan tersebut tidak ada.

Kemudian, dari hasil RUPS LB tersebut terbit Akta Nomor 4 tanggal 8 April 2019 dan Akta Nomor 11 tanggal 20 Agustus 2019 yang dibuat oleh Notaris Mia R Setiangningsih.

“Dimana terjadi perubahan susunan direksi dan komisaris di PT. BCMG Tani Berkah dan korban Chen Tian Hua selaku Komisaris Utama sebelumnya diberhentikan dalam RUPS Luar biasa tersebut,” sebut Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono.

Baca Juga:   Hari Ini, Kabareskrim Tinjau Kerangkeng di Langkat, Pemuda Muhammadiyah Sumut Beri Apresiasi

Dijelaskan Kadiv Humas Polri, di dalam kedua akta tersebut berisi keterangan yang tidak sesuai dengan sebenarnya dimana PHS yang menerangkan dalam akta mewakili pihak Multiwin Asia Limited. Padahal, dari pihak perusahaan Multiwin Asia Limited tidak pernah memberikan kuasa untuk mewakili Multiwin Asia Limited dalam RUPSLB PT. BCMG Tani Berkah.

Dengan begitu, perbuatan tersangka mengakibatkan korban tidak lagi menjadi Komisaris di PT. BCMG Tani Berkah berdasarkan Akta Nomor 4 tanggal 8 April 2019 dan kehilangan hak-hak atas pengelolaan eksplorasi tambang di perusahaan tersebut.

Sehingga korban mengalami kerugian materi atas biaya operasional yang sudah dikeluarkan ke PT. BCMG Tani Berkah sejumlah kurang lebih Rp100.000.000.000.

Baca Juga:   Menag Yaqut Ingatkan Masyarakat Tetap Terapkan Prokes Selama Ramadhan

“Dalam waktu dekat penyidik akan berkoordinasi dengan pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait dengan proses pelimpahan tahap II atau penyerahan barang bukti dan tersangka,”pungkasnya. (ms7)