Mediasumutku.com | Belawan – Dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah perbatasan antara Republik Indonesia atau RI dengan Papuanugini atau PNG dari aksi kelompok bersenjata, pelanggaran lintas batas, penyelundupan maupun pergeseran patok batas negara.
Maka diperlukan satuan personil yang tangguh dan ahli dalam menjalankan tugas di perbatasan, yang di sebut Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan atau Satgas Pamtas.
Hal ini dikatakan Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah saat memimpin upacara pemberangkatan ratusan Satgas Yonif 125/Si’mbisa ke daerah Penugasan Pamtas RI-PNG Sektor Selatan di Pelabuhan Belawan, Minggu (17/5/2020).
Satgas Pamtas dari Yonif 125/Smb yang berangkat tugas operasi Pamtas RI-PNG ini dipimpin Letkol Inf Anjuanda Pardosi yang juga Danyonif 125/Smb. Mereka berangkat dari Belawan menuju Merauke dengan menggunakan KRI Banda Aceh-593.
Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Smb ini menggantikan Satgas Pamtas Yonif 411/Pdw Kostrad yang telah bertugas kurang lebih sembilan (9) bulan di daerah perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea (PNG) itu.
Dalam amanatnya, Pangdam I/BB menegaskan, kepercayaan Bangsa dan Negara yang telah diberikan kepada Yonif 125/Smb merupakan kehormatan dan kebanggaan, karena pada hakikatnya seorang prajurit diciptakan atau dibentuk untuk melaksanakan tugas mulia.
“Saya berharap Satgas Yonif 125/Simbisa mampu mengemban tugas mulia dan menjaga kehormatan satuan, kehormatan Kodam I/BB, kehormatan TNI AD, sekaligus menjaga keutuhan serta kedaulatan NKRI,” ucapnya.
Pangdam I, mengingatkan bahwa daerah perbatasan itu rawan, baik aksi kelompok bersenjata, pelanggaran lintas batas, penyelundupan maupun pergeseran patok. Sesuai laporan terakhir situasi keamanan di wilayah Papua, khususnya daerah perbatasan, masih ada aksi dari kelompok bersenjata yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan kewaspadaan, kesiapsiagaan dan kesungguhan dari seluruh prajurit di perbatasan untuk dapat melaksanakan tugas pengamanan di wilayah perbatasan dengan baik.
“Ini bukanlah tugas yang ringan, namun akan menjadi ringan apabila kalian dapat secara
tulus, ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab
dalam melaksanakannya. Ingat!, kalian adalah Prajurit Kodam I/BB yang terpilih dan terlatih. Laksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya,” kata Pangdam I.
Tunjukkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, dengan tetap sabar dan waspada, serta tegas bertindak. “Mari ke depankan sikap profesionalisme, jangan mudah terpancing oleh provokasi yang negatif, yang pada akhirnya akan merugikan satuan,” ajak Mayjen MS Fadhilah.
Sebelum berangkat Pangdam I, Mayjen TNI MS. Fadhilah memberikan 6 Pedoman yang harus dilaksanakan para prajurit Satgas Yonif 125/simbisa di perbatasan RI-PNG. Yakni;
Pertama, pelihara keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan etika dalam setiap pelaksanaan tugas di manapun berada.
Kedua, dalam melaksanakan tugas harus bisa memadukan operasi teritorial dan operasi intelijen serta operasi tempur secara profesional dan proporsional, sesuai prosedur yang berlaku.
Ketiga, harus pahami, hormati kultur dan adat istiadat masyarakat setempat serta rebut simpati rakyat, sehingga terjalin kemanunggalan TNI-Rakyat dan kehadiran kalian dapat diterima masyarakat perbatasan dengan penuh rasa kekeluargaan.
Keempat, harus menjalin komunikasi yang harmonis dengan aparat pemerintah setempat, sehingga kendala yang kalian hadapi di lapangan dapat diatasi dengan baik.
Kelima, harus bisa mengendalikan diri dalam situasi apapun di medan tugas, patuhi dan laksanakan petunjuk serta perintah pimpinan kalian saat di lapangan.
Terakhir, Keenam, Mari jaga martabat dan kehormatan Kodam I/BB di manapun kalian berada dan bertugas.
“Semoga, dengan tekad dan semangat tinggi yang dilandasi komitmen untuk selalu berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara, saya berangkatkan kalian ke daerah perbatasan RI-PNG di sektor selatan. Selamat jalan, kalian adalah duta dari Prajurit Kodam I/BB,” pungkas Pati TNI AD lulusan Akmil Magelang 1988 ini.
Usai memberikan 6 Pedoman maka Pangdam I memimpin acara tradisi pemberangkatan, berupa penciuman bendera perang Yonif 125/SMB, tepung tawar dari seluruh Forkompimda Sumut, serta persembahan tarian adat khas Karo “Erkata Bedil” yang menceritakan tentang seorang lelaki yang berangkat perang melawan penjajah, tetapi harus meninggalkan kekasih hati di kampung halaman.
Dalam kesempatan yang sama, Mayjen Fadhilah juga berpesan kepada para istri Prajurit Yonif 125/Smb yang berangkat tugas untuk menjaga kehormatan, dan memelihara kebaikkan.
“Ingat! Keberhasilan satuan di daerah operasi sangat tergantung dengan keberhasilan dan kebaikkan yang ada di home base. Karenanya, para istri saya minta untuk menjaga kehormatannya. Sebab kehormatan istri merupakan kehormatan satuan dan kehormatan kita semua,” pungkas Mayjen Fadhilah.
Turut hadir dalam acara, antara lain Kapolda Sumut, Gubernur Sumut diwakili Sekda Hj R.Sabrina, Danlantamal I Belawan, Pangkosekhanudnas III, Kasdam I/BB, Danlanud Soewondo, para PJU Kodam I/BB, Danpomdam I/BB, Danbrigif 7/RR, Dandim 0205/TK, Plt Walikota Medan Akhyar Nasution, Kapolres Karo, Kapolres Belawan, Kepala Otoritas Pelabuhan Belawan, Kepala Syahbandar Pelabuhan Utama Belawan, GM Pelindo I Cabang Belawan, GM BICT, serta undangan lainnya.