Scroll untuk baca artikel
BermartabatHeadlineSumut

Takjubnya Raja dan Ratu Belanda Dengan Tarian Tortor

×

Takjubnya Raja dan Ratu Belanda Dengan Tarian Tortor

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com I Samosir : Tarian Tortor Panomu Nomuon  menyambut Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti saat tiba di Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Kamis (12/2) siang.

Masyarakat begitu antusias menyambut kedatangan pimpinan Negeri Kincir Air itu. Di sana, sejumlah tokoh adat sudah menunggu. Tepatnya di depan salah satu dari tujuh rumah Adat Batak (Jabu) yang sudah berusia lebih dari 400 tahun. Usai menari Tortor, tokoh adat menyambut Raja dan Ratu Belanda itu.

Selembar kain ulos dikalungkan kepada keduanya. Ternyata ulos yang diberikan sarat makna. Di kalangan masyarakat Batak tenun itu disebut Ulos Pinuncaan. Saat ritual pengulosan, mereka diiringi musik Batak dan tarian Tortor. Ulos itu bermotif sederhana.  Paduan tenunan benang merah hitam dan putih hingga benang emas dan perak dibawa para tokoh adat. Willem dan Maxima tampak senang dengan pemberian ulos itu. Keduanya merasa takjub dan terkesima dengan tarian Tortor yang disuguhkan kepada mereka. Mereka pun tersanjung.

Baca Juga:   Hari Amal Bhakti Kemenag, Momen Kerukunan Antar Umat Beragama

Menurut keterangan, Ulos Pinuncaan terdiri dari lima bagian yang ditenun secara terpisah yang kemudian dijadikan satu. Biasanya, ulos ini dipakai oleh raja-raja dalam berbagai ritual adat. Pinuncaan juga merupakan induknya ulos. Pinuncaan juga merupakan ulos yang dianggap paling mahal dalam adat Batak.

Kegiatan raja dan ratu pun berlanjut. Mereka berdua melihat-lihat rumah adat hingga berbincang bersama beberapa pemuda dan tokoh adat di Siambat Dalan. Mereka juga menyakaikan langsung pembuatan kain ulos.

Willem dan Maxima tampak begitu modis. Willem memakai setelan jas berwarna gold. Sedangkan Maxima, memakai dress berwarna peach bermotif bunga.

Sebelumnya mengunjungi Bukit Singgolom, Willem dan Maxima begitu takjub. Karena Singgolom menyajikan pemandangan Danau Toba dengan bingkai Pulau Samosir.

Baca Juga:   Pemko Medan Gelar Rakor Untuk Tetapkan Status Darurat Virus Corona

“Di Bukit Singgolom hanya 15 menit. Kesan mereka begitu wonderful. Saya menemani raja dan ratu menjelaskan tentang Danau Toba,” kata  Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo.

Kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda ke Indonesia tersebut membawa misi untuk peningkatan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia.

Berdasarkan siaran pers dari Kemenlu, kunjungan kenegaraan penguasa Belanda, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima, ke Indonesia akan membawa empat menteri dan hampir 200 delegasi pengusaha.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba Arie Prasetyo mengatakan, kunjungan kenegaraan ini diharapkan jadi pendongkrak wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba. Apalagi, Danau Toba akan ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark (UGG) oleh Unesco April mendatang.

Baca Juga:   Ijeck Kagum dengan Megahnya Masjid Nurul Islam

“Kita berharap dari pihak belanda merespon soal investasi, paling tidak melakukan join promotion membawa turis ke sini. Karena Danau Toba memang sangat menarik,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Arie menjelaskan juga soal tiga erupsi besar yang membentuk Toba. Mulai dari erupsi 800 ribu, 500 ribu hingga terakhir 74 ribu tahun lalu.

“Saya juga menjelaskan sekarang pemerintah sedang giat membangun Danau Toba sebagai 10 bali baru dan merupakan destinasi superprioritas di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo,” kata  Arie. (MS5)