mediasumutku.com| MEDAN-Pada sesi perdagangan pagi, tekanan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) tidaklah begitu besar. Pada dasarnya IHSG memang berpeluang terkoreksi pada hari ini.
“Namun koreksi yang melebihi batas psikologis 6.100 pada IHSG justru memberikan gambaran tekanan lanjutan pada perdagangan selanjutnya. Hari ini, IHSG ditutup melemah 1.17 persen di level 6.065,68,” kata Analis Keuangan Sumut, Guanawan Benjamin, Rabu (6/1/2021).
Disebutkannya, tekanan IHSG di sesi kedua terlihat sangat signifikan. Di awal sesi kedua perdagangan IHSG bahkan masih sempat melemah menembus level psikologis 6.000. IHSG tertekan cukup dalam di level 5.989 di sesi kedua tersebut. Tekanan tersebut dipicu oleh keputusan pemerintah yang akan memperketat PSBB di wilayah Jawa dan Bali.
“Kebijakan tersebut sontak membuat pelaku pasar kuatir akan kemungkinan perlambatan ekonomi yang akan terjadi dalam waktu dekat. Kebijakan pemerintah tersebut tentunya jadi kabar buruk buat kita semua, khususnya kabar buruk di sektor ekonomi. Lagi-lagi kita akan berhadapan dengan kekuatiran akan adanya perlambatan laju ekonomi akibat krisis yang ditimbulkan oleh korona yang belum mampu dikendalikan,” ujarnya.
Gunawan tetap mewanti-wanti kemungkinan tekanan lanjutan pada IHSG nantinya. Sampai ada kabar terbaru yang bisa sedikit memberikan rasa tenang bagi pelaku pasar.
Hal yang berbeda justru diperlihatkan oleh kinerja mata uang Rupiah. Rupiah justru diperdagangkan menguat setelah sempat tidak menunjukan pergerakan yang signifikan di sesi perdagangan pagi. Rupiah ditutup di level 13.895 per US Dolar. Menguat dibandingkan dengan penutupan kinerja sebelumnya. (MS11)