mediasumutku.com | JAKARTA – Pada perdagangan hari ini efek penurunan pasar saham akibat pelemahan manufaktur serta potensi memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Eropa melejitkan harga emas sejak perdagangan kemarin hingga hari ini.
Di mana harga emas spot kembali menguat ke atas US$ 1.500 per ons troi. Kamis (3/10) pukul 7.46 WIB, harga emas spot baik 0,18% ke US$ 1.502,18 per ons troi. Kemarin, harga emas ini naik 1,35% dalam sehari.
Sedangkan, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange pagi ini melemah tipis ke US$ 1.570,80 dari harga penutupan kemarin pada US$ 1.507,90 per ons troi. Kemarin, harga emas ini menguat 1,27% dalam sehari.
Data tenaga kerja AS yang lebih buruk daripada prediksi memicu kekhawatiran. Apalagi, data ini muncul setelah kontraksi sektor manufaktur di bulan kedua pada September lalu.
“Hal utama yang menyebabkan kenaikan harga emas adalah data manufaktur mencapai level terjeblok sejak 2009 dan ekspektasi penurunan suku bunga lagi di Amerika Serikat (AS),” kata Bob Habekorn, senior market strategist RJO Futures kepada Reuters. Dia menambahkan, pelemahan manufaktur menunjukkan bahwa AS tidak kebal dari pelemahan global.
Data tenaga kerja ADP National Employment yang dirilis Rabu menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan swasta mempekerjakan lebih sedikit tenaga kerja pada bulan September. Hal ini menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja.
Data ini meluncur sehari setelah Institute for Supply Management (ISM) melaporkan aktivitas manufaktur AS yang turun ke level terendah dalam 10 tahun terakhir. Data ekonomi yang melemah ini memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Fed Fund Rate.