SERGAI, Hujan terus mengguyur wilayah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) membuat debit air di Kecamatan Sei Rampah terus meninggi. Warga korban banjir memilih mengungsi di posko banjir yang di siapkan Pemkab Sergai dan rumah warga yang tidak terendam.
Untuk meringankan beban korban banjir Wartawan Unit Pemkab Sergai menyalurkan bantuan beras di dua Posko Banjir di Sei Rampah Rabu (10/11). Bantuan langsung di terima Camat Sei Rampah Rahmat Suhendra Damanik disambut gembira para pengungsi di sebuah ruko milik warga.
Darmawan selaku Koordinator di dampingi pengurus Budi Wijaya, Affan Mandor, serta Zulpan Balo mengatakan bantuan berupa beras kepada pengungsi korban banjir guna meringankan beban masyarakat yang mengungsi. Apa yang diberikan tidaklah sebanding dengan apa yang di rasakan korban banjir yang memilih untuk mengungsi.
” Kami juga berharap, kepada masyarakat luas yang kiranya punya rejeki lebih dapat juga membantu korban banjir di Sergai ini” papar Darmawan.
Rahmat Suhendra Damanik mengatakan akibat curah hujan terus menerus membuat debit air semakin tinggi, sebelumnya ada
17 posko di dirikan kini harus di tambah menjadi 25 posko terbagi lima desa Sei Rampah, Firdaus, Sei Rejo, Cempedak Lobang dan Pematang Ganjang.
” Untuk kecamatan Sei Rampah ada 2700 rumah yang terdampak banjir, untuk ketinggian ada yang sampai 1.5 meter dan terparah berada di Desa Sei Rampah” papar Rahmat Suhendra Damanik.
Di posko yang di dirikan telah di lengkapi sembako, dapur umum, serta pengecekan kesehatan secara berkala, bantuan yang di berikan oleh donatur dan dari Wartawan Unit Pemkab Sergai sangat membantu warga yang mengungsi hingga stok bahan pokok tetap terkendali.
” Kita ucapkan terimakasih atas bantuan yang di berikan Wartawan Unit Pemkab Sergai, bantuan ini pastinya sangat di butuhkan warga di tenda pengungsian”pungkas Camat Sei Rampah.
Kepala BPBD Kab Sergai Hendri Suharto mengatakan total keseluruhan korban banjir mencapai 5600 rumah terbagi di empat kecamatan Sei Rampah, Sipispis, Tanjung Beringin dan Tebing Tinggi, Pihak BPBD terus memantau tingginya air.
” Posko banjir aktif 24 jam, warga yang mengungsi di tenda terus terpantau baik kesiapan makanan juga kesehatan, bagi warga yang hendak di evakuasi kiranya dapat terus berkoordinasi ke tenda posko yang selalu stanby,'”pungkas mengakhiri.