mediasumutku.com | MEDAN – Banyaknya bangkai babi ditemukan di Sungai Bederah, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan beberapa hari terakhir. Karenanya, warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut diimbau tak menggunakan air sungai itu untuk sementara.
“Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya penyakit, warga diimbau tak menggunakan air sungai sementara ini,” ujar Camat Medan Marelan, M Yunus, Kamis (7/11/2019).
Kata Yunus, selama ini ada sejumlah masyarakat yang masih menggunakan air Sungai Bederah untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk itu, warga diminta memanfaatkan air yang lain.
“Air sungai bisa dimanfaatkan kembali setelah steril dari bangkai babi. Saya sudah melaporkan ke Dinas Kesehatan. Selain itu, kita kerahkan Kepling agar mengimbau pada masyarakat. Sebab, hari keempat ini bangkai babi itu sudah mengalir ke ujung,” bebernya.
Sementara, pengamat kesehatan Sumut dr Delyuzar mengatakan, setiap jenis bangkai tentu bisa menimbulkan penyakit bagi manusia. Namun demikian, tergantung dari kondisi bangkai, apakah sudah lama atau masih baru. Selain itu, faktor penyebab dari kematiannya.
“Kalau memang ada penyakit menularnya, bangkai itu tentu akan memiliki dampak terhadap manusia,” ujarnya.
Menurut Delyuzar, apabila bangkai tersebut ada penyakit menularnya maka akan dapat memicu zoonosis (penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya.) Sedangkan pada bangkai itu sendiri, walaupun tanpa penyakit menular juga akan dapat menimbulkan berbagai kuman, perkembangbiakan bakteri hingga racun karena ada proses biokimia.
“Apalagi ditemukannya di air, maka akan mempengaruhi kualitas airnya. Sebab, masyarakat kita masih kerap memanfaatkan air sungai, sehingga kalau sudah tercemar air sungai itu jelas akan membahayakan. Paling tidak, masyarakat bisa terkena diare ataupun penyakit lainnya,” tandasnya.
“Apalagi ditemukannya di air, maka akan mempengaruhi kualitas airnya. Sebab, masyarakat kita masih kerap memanfaatkan air sungai, sehingga kalau sudah tercemar air sungai itu jelas akan membahayakan. Paling tidak, masyarakat bisa terkena diare ataupun penyakit lainnya,” tandasnya.