Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineKesehatanMedan

186 Warga Medan Tak Pakai Masker, KTP Mereka Ditahan

×

186 Warga Medan Tak Pakai Masker, KTP Mereka Ditahan

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com I Medan : Sebanyak 186 KTP warga ditahan setelah tim gabungan yang diturunkan Pemko Medan melakukan razia masker di 11 kecamatan di Kota Medan, Rabu (6/5) hari ini. Sejumlah warga yang tidak memakai masker sempat menolak keras penahanan KTP, sehingga sempat terjadi adu mulut dengan tim gabungan yang dipimpin Kasatpol PP HM Sofyan.

KTP ratusan warga ditahan karena dinilai melanggar aturan dalam Perwal No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan. Dengan terus menggerutu, warga yang tidak pakai masker akhirnya pasrah KTPnya ditahan tim gabungan.

Selain menahan kartu identitas diri, sejumlah warga juga dikenakan hukuman push up karena kedapatan tidak memakai masker dan membawa KTP saat beraktifitas di luar rumah. Tindakan tegas ini dilakukan sebagai upaya memberi efek jera sehingga masyarakat senantiasa memakai masker di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Medan. Razia masker ini disaksikan langsung Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution.

Baca Juga:   Sabrina Minta Kabupaten/Kota Segera Selesaikan Usulan PPTKH dan HPK-TP

Adapun 11 kecamatan yang menjadi fokus razia masker yakni Medan Tembung, Selayang, Timur, Polonia, Perjuangan, Helvetia, Barat, Deli, Marelan, Labuhan, Belawan. Keseluruhan KTP selanjutnya ditahan di Kantor Satpol PP. Bagi warga yang KTP ditahan, diberikan lembar berita acara. Selang 3 hari kemudian, baru bisa mengambil KTPnya di Kantor Satpol PP, Jalan Arif Lubis Medan.

Di kecamatan Medan Tembung razia KTP berlangsung di Jalan Mandala By Pass persisnya di depan RM Khas Mandailing Rangkuti. Setiap warga yang melintas, baik berjalan kaki maupun mengendarai kendaraan bermotor langsung dihentikan untuk memastikan mengenakan masker atau tidak. Bagi yang tidak pakai masker, warga yang bersangkutan diminta meminggir dan kemudian dilakukan pendataan untuk selanjutnya ditahan KTPnya.

Selanjutnya, selain penahanan KTP, hukuman fisik juga dijatuhkan tim gabungan kepada warga yang kedapatan tidak memakai masker dan membawa KTP. Atas pelanggaran yang dilakukan, tim gabungan menjatuhkan sanksi push up. Tercatat, ada sekitar 20 warga yang menjalani hukuman push up tersebut. Usai push up, ke-20 warga yang umumnya pria itu selanjutnya diberikan masker dan diingatkan untuk senantiasa menggunakannya saat melakukan aktifitas di luar rumah.

Baca Juga:   26 Peserta Lulus Administrasi Masuk Akpol dan Tamtama di Polres Asahan

Selain di Medan Tembung, razia masker juga dilakukan bersamaan di 10 kecamatan lainnya mulai pukul 10.00 WIB-12.00 WIB. Razia masker ini akan terus dilakukan Pemko Medan guna menyadarkan kepada masyarakat akan pentingnya penggunaan masker, guna menghentikan penyebaran Covid-19 di tengah-tengah masyarakat. Sebab, jumlah warga yang terpapar Covid-19 terus meningkat meski jumlahnya dapat dikendalikan.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan pihaknya tidak main-main dalam upaya memutus penyebaran Covid 19 ini. Dia kembali mengingatkan kepada seluruh warga di wilayah Kota Medan agar mematuhi pakai masker saat beraktifitas di luar rumah.

“Kami minta warga taat dan patuh terhadap anjuran yang kami sampaikan ini. Ini demi kebaikan kita bersamajuga. Sebab, dibutuhkan komitmen dan partisipasi aktif dari kita semua untuk memerangi virus Corona ini. Jangan lupa pakai masker untuk melindungi diri dan orang lain,” kata Akhyar.

Baca Juga:   Cadangan Devisa Pada Akhir Mei 2020 Diperkirakan Akan Kembali Menggemuk

Dia menyesalkan masih ada saja warga yang belum mengindahkan anjuran tersebut. Oleh karena itulah, guna memberi efek jera bilang Akhyar, bagi warga yang kedapatan tidak mengenakan masker akan dikenakan sanksi seperti penahanan kartu tanda penduduk (KTP) selama 3 hari oleh Satpol PP Kota Medan.

“Sanksi yang kita berikan untuk menyadarkan bahwa menggunakan makser ini sangatlah penting. Sebab, mereka bisa saja berpotensi menularkan virus ke orang lain. Kita tidak tahu kemungkinan diri telah terpapar Covid-19 tanpa menunjukkan gejala apapupun. Maka dari itu, dari pada yang tidak mengenakan masker membahayakan orang lain, lebih baik dia kita beri sanksi untuk tidak mengulanginya,” tegasnya. (MS5)