Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Berita SumutHukrimSumut

9 Siswi SMK di Sergai Datangi Mapolres Sergai, Laporkan Oknum Guru Diduga Perbuatan Pelecehan Seksual

×

9 Siswi SMK di Sergai Datangi Mapolres Sergai, Laporkan Oknum Guru Diduga Perbuatan Pelecehan Seksual

Sebarkan artikel ini

SERGAI – Sebanyak 9 siswi SMK Negeri 2 Sei Rampah secara bersamaan membuat pengaduan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Serdang Bedagai ( Sergai ), Selasa (8/11/2022).

Menurut salah seorang guru yang tidak mau disebut namanya mengatakan ke 9 siswi ini didampingi orang tuanya mengadukan oknum guru olahraga SMK Negeri 2 Sei Rampah berinisial MPS yang diduga melakukan percobaan pelecehan seksual.

Pasalnya, menurut sumber tadi para siswi dipanggil ke ruangan tertutup satu per satu dan tidak boleh membawa handphone dan kemudian ditanya dari mulai pertanyaan sudah punya pacar apa belum, kemudian kalau pacaran gimana saja hingga harus mengakui jika guru terganteng adalah MPS di sekolah ini.

Baca Juga:   Lagi Nyabu, Pelaku Curas Diciduk Polisi

“Posisinya para siswi disuruh menatap oknum tadi dengan jarak satu jengkal dan tidak boleh menundukkan kepala”ungkap sumber tadi.

Tidak sampai disitu, oknum guru MPS juga meminta kepada dua siswi untuk tes perawan dengan cara harus berhubungan badan dengannya.

“Kalau menurut kesaksian anak itu kemarin cerita, saya yang nge tes tapi jangan tau orang tua”papar sumber menirukan pengakuan para siswi tersebut.

Atas permintaan oknum MPS tadi para siswi ini meninggalkan ruangan sambil menangis dan kemudian mengadukan hal ini kepada orangtuanya.

Terpisah, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Sei Rampah Edi Prasetyo ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (8/11/2022) melalui telepon selulernya membenarkan beberapa siswinya melaporkan dugaan pelecehan seksual ini ke Polres Sergai.

Baca Juga:   Kejati Sulteng Ikuti Monitoring dan Evaluasi Pengamanan Pembangunan Strategis dari Kejagung RI

Para orang tua siswi melaporkan kasus ini karena tidak terima anaknya menjadi korban percobaan pelecehan seksual dan saat ditanya para orang tua siswi, oknum guru MPS memberikan jawaban yang berbelit belit sambil beralasan apa yang dilakukan merupakan pembinaan.

“Iya, tadi kan ditanya ke oknum MPS tapi berbelit belit, dan dia bersikeras kalau yang dilakukan itu merupakan pembinaan” bebernya.(MS8)