Mediasumutku.com | Wuhan RRC – Tercatat ada sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh meminta bantuan karena para mahasiswa itu mengalami kekurangan stok makanan setelah pemerintah Cina menutup seluruh akses demi meredam penyebaran virus Corona yang mengakibatkan pneumonia.
Sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh yang saat ini menempuh pendidikan di Cina telah diisolasi di asrama. Mereka disarankan untuk tidak ke mana-mana untuk mengantisipasi terkena virus tersebut.
“Sejauh ini yang kami takutkan ada dua hal, terinfeksi Virus Corona dan takut kehabisan stok makanan di warung-warung terdekat,” kata Fadil, salah satu mahasiswa Aceh di Wuhan, Cina kepada wartawan, Sabtu, (25/1/ 2020).
Menurut Fadil, apabila masalah virus ini semakin lama diatasi pemerintah setempat maka sudah dipastikan stok makanan yang ada di warung-warung sangat menipis dan bisa kehabisan. Bahkan, katanya, saat ini semua harga bahan pokok sudah naik lima kali lipat.
“Biasanya beli beras dengan harga Rp 12.000, semenjak kasus Virus Corona ini naik menjadi Rp 50.000. Mau tidak mau kami tetap membeli bahan pokok makanan untuk kesediaan di kamar, karena selama ini kami selalu masak agar tidak mengonsumsi makanan di luar dan tidak sering keluar kamar,” ujarnya.
Fadil berharap Pemerintah Provinsi Aceh peduli akan nasib para mahasiswa asal Tanah Rencong yang sedang belajar di Cina, khususnya Wuhan agar segera mencari solusi dan tindakan terbaik. Menurutnya, untuk memulangkan ke Aceh memang saat ini kondisi sangat sulit bagi mereka karena semua akses jalan, pelabuhan dan bandara tak bisa dilalui lagi.
“Paling tidak kami, mereka bisa menambah stok makanan karena stok makanan di pasaran bisa sewaktu-waktu habis. Karena bahan makanan di area kampus sudah mulai menipis dengan waktu tidak ditentukan kapan bisa normal kembali, ini yang kami takutkan,” ujarnya.
“Kami berharap dan meminta doa khususnya dari masyarakat Aceh, agar kami bisa baik-baik saja selama kita di Wuhan,” kata Fadil menambahkan. Ke-12 mahasiswa tersebut adalah Fadil, Siti Mawaddah, Alfi Rian, Ory Safwar, Siti sahara, Hayatul, Maisal, Jihadullah, Ita Kurniawati, Agus, Intan Maghfirah, Sapriadi.
Saat ini total mahasiswa Aceh yang masih bertahan di Cina sebanyak 23 orang karena sebagian dari mereka sudah kembali ke Aceh sebelum terisolasi dari virus tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 12 orang di Kota Wuhan dan 11 orang di luar kota Wuhan.
Adapun 11 mahasiswa yang berada di luar Kota Wuhan yaitu Muhammad Sahuddin, Desi, Yuliafitria, Rizki Rinanda, Fiqhi Nahdhiah Makhmud, Putri Kumala Rizki Rani, Nadlia Ariyati, Aisyah Protonia Tanjung, Geunta, Mirna dan Ulfi Maulida. (ti/ms8)