Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

IHSG Berhasil Menembus Resistance di Level 6.100

×

IHSG Berhasil Menembus Resistance di Level 6.100

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Sepekan ini, pada perdagangan Jumat (11/10) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,73% ke level 6.105,80.

Menanggapi hal tersebut Head Of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, penguatan IHSG pekan ini merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak Akhir Agustus. Lanjar menambahkan, saat ini IHSG diperdagangkan dengan forward P/E 15,6 kali dan trailing 12 month (TTM) P/E 19,2 kali.

Sementara, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebutkan, IHSG masih didominasi oleh sentimen global. Pada awal pekan ini, pasar optimistis menyambut data Amerika Serikat (AS) yang kurang baik. Hal ini memicu ekspektasi pasar akan kembali diturunkannya suku bunga oleh The Fed akhir bulan ini.

Baca Juga:   Analis: Rupiah Spot Masih Belum Bisa Ungguli Dollar AS

Pasar juga dipengaruhi oleh sentimen negosiasi dagang yang baru berlangsung pada pertengahan pekan. Hal ini menyebabkan IHSG terkoreksi hingga 1% pada hari Senin.

Di pertengahan minggu, pasar kembali memanas setelah AS mencabut visa beberapa pejabat pemerintahan dan memulai investigasi terkait pelanggaran kemanusiaan oleh Tiongkok kepada kelompok muslim minoritas di Tiongkok, yakni Muslim Uighur. Pasar juga mengkhawatirkan sentimen Brexit.

Pasar kembali fokus pada negosiasi dagang di akhir pekan ini. Ketidakpastian terkait hasil kesepakatan perang dagang sempat membuat IHSG terkoreksi Kamis kemarin. Namun, IHSG berhasil ditutup menguat pada perdagangan hari ini setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa negosiasi hari pertama berjalan dengan sangat baik.

Baca Juga:   Presiden Jokowi Luncurkan Bantuan Tunai 2021 Secara Virtual

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, IHSG sudah berhasil menembus resistance di level 6.100 pada pekan ini. Pada perdagangan pekan depan, William menilai pasar saham masih akan dipengaruhi oleh sentimen kesepakatan damai perang dagang didukung oleh penguatan rupiah.

Hans menambahkan, pada perdagangan pekan depan, pasar masih akan terus memperhatikan pernyataan Trump dan pihak-pihak terkait kesepakatan damai perang dagang.

Ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed akhir bulan ini juga masih akan menjadi sentimen yang mencuri perhatian pasar. Dari faktor domestik, pasar akan memperhatikan rilis data laporan keuangan emiten di kuartal ketiga.

Melihat beragam sentimen ini, William memproyeksikan IHSG akan berada di kisaran 6.000-6.180 pada perdagangan pekan depan.

Baca Juga:   Bawa Produk Diversifikasi, 11 UKM Tembus Pasar Internasional