Scroll untuk baca artikel
Headline

Bayi 10 Bulan di Batubara Derita Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan Dermawan

×

Bayi 10 Bulan di Batubara Derita Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan Dermawan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | BATUBARA – Tinggal di dalam rumah berdinding tepas, berukuran 4X5 meter, Muhammad Fajar seorang bayi berusia 10 bulan tinggal bersama orangtuanya di lingkungan I Kelurahan Pangkalan, Dodek Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.

Fajar, tidak seperti bayi lain yang terlahir normal. Ia memiliki kelainan. Beberapa bulan sejak ia dilahirkan ia menderita pembesaran di kepalanya atau disebut hidrosefalus. Tak jarang kondisi itu membuatnya semakin melemah dan menahankan sakit.

Anak dari pasangan suami isteri Maisaroh dan Ramadani ini, memang sudah lama menderita penyakit tersebut. Anak mereka kerap menangis sepanjang hari menahan sakit. Apa daya, penghasilan orangtuanya yang hidup miskin membuat mereka hanya bisa menunggu pertolongan belas kasih para penderma untuk kesembuhan anaknya itu.

Baca Juga:   2 Korban Selamat Tabrakan Beruntun di Sibolangit Sudah Dipulangkan

“Setiap hari begini. Kalau di kasi minum, makan dia sering muntah,” kata ibunda Fajar, Maisaroh.

Sejak menderita Hidrosefalus, sambung ayah Fajar, anak mereka itu baru sekali dibawa ke rumah sakit. “Itupun hanya dirontgen, selebihnya tidak pernah kami periksakan karena tidak ada biaya,” kata Ramadani yang mengaku belum terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan BPJS.

“Gak sanggup kami bayar iyuran perbulannya. Untuk makan hari hari saja kesulitan,” kata pria yang bekerja sebagai nelayan itu.

Jika malam tiba, maka pasangan suami isteri ini akan bergantian menjaga anak mereka karena sering menangis jika malam.

“Kalau malam kami tidur bergantian, karena anak kami ini selalu tak bisa tidur dan menangis,” timpal Maisaroh lagi.

Baca Juga:   Terhalang Banjir, Jenazah Terpaksa Dibawa Dengan Perahu Karet Menuju Pemakaman

Gerakan Mahasiswa Medangderas (GERAM) yang menyambangi kediaman Ramadhani dan Maisaroh mengaku, prihatin melihat kondisi Fajar dan kehidupan orang tuanya. Untuk meringakan beban Fajar, mereka kemudian menggalang dana agar bisa membawa bocah tersebut berobat.

“Kita akan upayakan perobatan Fajar semampu kita. Kita akan galang dana bantuan. Oleh karena itu kita mengajak seluruh warga yang berkucukupan untuk menyisihkan sedikit rezeki untuk Fajar,” kata Rizky Wahyudi salah seorang koordinator perwakilan mahasiswa.

Sementara itu, Lurah Pangkalan Dodek, Reza mengaku sudah mengajukan permohonan berobat Fajar ke Pemkab Batubara, bahkan pihak swasta. Namun belum beruntung. “Kemungkinan masih dijadwal mereka. Insyah bisa tertangani,” ujarnya. (MS10)