Scroll untuk baca artikel
HeadlinePeristiwa

Bangkai Babi Juga Mengapung di Sungai Babura Medan

×

Bangkai Babi Juga Mengapung di Sungai Babura Medan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Ternyata, warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Babura, Kota Medan, mulai resah. Itu dikarenakan mulai ditemukannya bangkai babi di aliran sungai yang melintas di sekitar pemukiman mereka.

Setidaknya 15 ekor bangkai babi sudah ditemukan warga. Ada yang melintas ada pula yang tersangkut di pinggir sungai.

PDAM Tirtanadi Pastikan Sumber Air Mereka Bebas Dari Kontaminasi Bangkai BabiHeboh Bangkai Babi di Medan, Lebih Dari 4 Ribu Babi di Sumut Mati Karena KoleraHeboh Bangkai Babi di Sungai Bedera, Ini Kata Edy Rahmayadi

“Yang saya lihat langsung saja tadi pagi ada tiga ekor bangkai babi yang menyangkut di pinggir sungai. Sudah sejak semalam ada bangkai babi yang ditemukan warga,”ujar Siti Ramlah, warga Jalan Karya Utama, Polonia, Medan, Jumat (8/11/2019).

Baca Juga:   Tasyakuran Milad ke-58, Pj Gubernur Sumut Duduk Lesehan Bareng OPD

Warga resah, sebut Siti Ramlah, karena bangkai babi itu menimbulkan aroma tidak sedap. Bangkai babi juga mengkontaminasi air sungai, yang sebagian warga jadikan sebagai sumber air untuk kebutuhan hari mereka.

“Udah salah ini, kenapalah dibuang ke sungai, kan pencemaran sungai jadinya. Maunya kalau mati, ya dibakar. Baunya itu kami enggak tahan,” ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.

Dari 11 kabupaten/kota tersebut sebanyak 4.682 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. Hingga kini, Pemprov Sumut bersama pemerintah daerah berupaya keras untuk menangani masalah tersebut.

Baca Juga:   Pembuang Bangkai Babi ke Sungai Bederah akan Diseret ke Ranah Hukum