MEDAN-Program kawasan bersih yang dicanangkan Walikota Medan Bobby Nasution memberikan hasil yang positif. Salah satunya Kampung Sejahtera di Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah.
Selain mampu mengubah citra kawasan yang dulunya menjadi lokasi peredaran narkotika tersebut, program ini juga mampu menyatupadukan dan menggerakkan serta memicu kesadaran masyarakat untuk bersama-sama berkolaborasi menjaga kebersihan lingkungan di kawasan tersebut.
Ditetapkannya Kampung Sejahtera sebagai Kawasan Bersih tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Medan No. 658.5/31.K/VIII/2021 tentang Lokasi Percontohan Kawasan Bebas Sampah di Kota Medan Tahun 2021. Selain Kampung Sejahtera, tepatnya di Lingkungan 1 dan 3, ada 4 titik lagi menjadi lokasi percontohan kawasan bebas sampah yakni Lingkungan 4 dan 5 Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli serta Lingkungan 22 dan 23 Kelurahan Pekan labuhan, Kecamatan Medan Labuhan.
“Berkat kerja keras dan kemauan para pemuda pemudi dan seluruh masyarakat yang dulunya dikenal sebagai Kampung Kubur dan kerap dicitrakan buruk karena menjadi lokasi peredaran narkotika ini, alhamdulillah sekarang telah berubah dan berbenah. Saat ini Kampung Sejahtera menjadi tempat dilakukannya berbagai kegiatan positif yang melibatkan langsung peran serta masyarakat. Kita sangat apresiasi,” kata Bobby Nasution beberapa waktu lalu.
Sebagai upaya mendukung kebersihan di Kampung Sejahtera tersebut, Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan beberapa waktu lalu sudah menyerahkan sarana dan prasarana yang dapat digunakan masyarakat sekitar guna menjaga kebersihan, seperti becak motor pengangkut sampah, tong sampah dengan roda (portable) dan keranjang sampah.
Dengan demikian masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, serta dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke Sungai Babura yang melintasi Kampung Sejahtera.
Atas kebijakan Bobby Nasution tersebut, Ketua Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (P3KS) Amminurasid mengaku sangat senang. Sebab, program itu memberikan nilai positif bagi masyarakat karena mampu menjadi pemersatu masyarakat untuk menjaga kebersihan Kampung Sejahtera.
“Alhamdulillah, masyarakat di sini sangat antusias menjaga kebersihan Kampung Sejahtera. Hal kecil yang dilakukan adalah dengan tetap menjaga kebersihan di depan rumahnya masing-masing. Artinya, masyarakat sadar bahwa program Pak Wali sangat baik dan harus didukung penuh,” ungkap Rasid.
Diungkapkan Rasid, sejauh ini tidak ada kendala berarti yang ditemui dalam mensukseskan program kawasan bersih tersebut. Hanya saja, lanjut Rasid, terkadang anak-anak masih suka membuang sampah sembarangan saat bermain. Meski demikian, pihaknya tidak akan patah semangat dan memiliki strategi untuk mengatasinya.
“Yah, seperti biasa, masih ada beberapa anak-anak kita di sini yang suka lupa untuk buang sampah ke tempat sampah. Namun, kita tetap ingatkan dan ajarkan mereka. Bahkan, kita juga kasih tahu mereka jika membuang sampah ke tempat sampah, maka akan ada hadiah yang diberikan, seperti jajanan. Nah, dengan begitu mereka akan senang dan mau melakukan hal yang diminta,” terangnya.
Program kawasan bersih sampah yang dicanangkan Bobby Nasution untuk Kampung Sejahtera, terang Rasid mendorong dan memotivasi masyarakat semakin semangat menjaga kebersihan kawasan yang dihuni 400 KK tersebut. Sebagai bukti, lanjut Rasid, P3KS bersama seluruh warga Kampung Sejahtera menjadikan aksi bersih atau gotong royong menjadi rutinitas yang dilakukan setiap Minggu pagi.
“Kebersihan menjadi program P3KS bersama masyarakat untuk merubah citra negatif Kampung Sejahtera,” tambahnya.
Langkah Bobby Nasution memperkuat citra positif Kampung Sejahtera dan mampu menggerakkan masyarakat melalui program kawasan bersih sampah juga mendapat sambutan baik dari akademisi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Indra Fauzan..
Diungkapkan Indra, selama ada upaya dan langkah yang dilakukan, itu artinya Wali Kota tidak tinggal diam menanggapi setiap permasalahan yang ada, termasuk soal kebersihan. Apalagi, masalah kebersihan menjadi masalah klasik yang ada sejak dahulu.
“Saya optimis, Wali Kota akan concern terhadap masalah kebersihan. Ini dibuktikan lewat program kawasan bersih yang dihadirkan. Selain jadi penggerak bagi masyarakat, diharapkan program ini menjadi pemicu bagi kawasan lain untuk mau ikut membenahi kawasannya masing-masing,” bilang Indra.
Apalagi diakui Indra, masyarakat adalah ujung tombak keberhasilan penanganan masalah kebersihan.
“Agen-agen kebersihan akan muncul di masyarakat jika Pak Wali mau memback-up individu atau kelompok penggerak. Jadi, jika ada pihak-pihak yang coba untuk mengintervensi atau tidak menerima dan malah tetap ingin ‘nyampah’, para penggerak tetap untuk mengingatkan mereka karena merasa dilindungi,” jelasnya. (MS7)