Scroll untuk baca artikel
Berita SumutKesehatanSumut

Vaksinasi Covid-19 di Sumut Terus Digenjot

×

Vaksinasi Covid-19 di Sumut Terus Digenjot

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus menggenjot vaksinasi agar masyarakat kelompok rentan dapat terhindar dari gejala berat paparan virus Covid-19. Hingga saat ini, sudah ada delapan kabupaten/kota yang capaian vaksin dosis keduanya di atas 70%.

Hal tersebut dilaporkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto saat mengikuti rapat koordinasi evaluasi PPKM Luar Jawa-Bali di kediamannya, Jalan Karya, Medan Johor, Medan, Sabtu (26/2). Secara keseluruhan cakupan vaksinasi dosis pertama di Sumut mencapai 91,06% dan dosis dua 67,46%.

“Ini kita lakukan bersama-sama dengan seluruh pihak, TNI, POLRI dan pihak-pihak lain kita libatkan untuk mengejar capaian itu,” kata Gubernur Edy Rahmayadi.

Baca Juga:   Darma Wijaya Minta Seluruh Pihak Bersatu Membangun Sergai

Selain itu, Edy Rahmaydi juga memaparkan penambahan kasus sebanyak 2.525 kasus. Sembuh 1.145 kasus dan kasus aktif 22.434. Sementata positivity rate sebesar 14,17%. Untuk keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) sebanyak 36,52%. Total tempat tidur isolasi terpusat (Isoter) sebanyak 2.379. “Cadangan (tempat tidur) kita ada 1.212, siap digunakan apabila kasus terus meningkat,” kata Edy.

Sementara untuk ketersediaan oksigen, Sumut memiliki 38.106 meter kubik oksigen per hari dengan kebutuhan 14.012 meter kubik oksigen per hari. “Ketersediaan oksigen di Provinsi Sumut cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit, ” kata Edy.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan provinsi yang saat ini punya tingkat kenaikan kasus tinggi kemungkinan akan terjadi kenaikan lagi beberapa waktu ke depan. Namun Ia mengatakan bahwa saat ini, sudah ada beberapa wilayah yang sudah melandai.

Baca Juga:   Curi HP Karena Butuh Uang, JAM Pidum Setujui 3 Perkara dari Kejati Sumut Dihentikan Penuntutannya Lewat RJ

“Tren peningkatan kasus sudah bergeser ke luar Pulau Jawa. Meski beberapa kasus memuncak, namun tingkat keterisiannya (BOR) masih tetap di bawah WHO yakni 60%,” jelasnya