Scroll untuk baca artikel
EkonomiHeadlineKesehatan

Antisipasi Dampak Virus Korona Terhadap Perdagangan & Perekonomian Indonesia

×

Antisipasi Dampak Virus Korona Terhadap Perdagangan & Perekonomian Indonesia

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Bogor – Harus di akui pada sektor perdagangan dan perekonomian kita antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar kurang lebih 16,6 persen dari total ekspor Indonesia. RRT diketahui juga merupakan negara asal impor terbesar bagi Indonesia.

Demikian hal menjadi pokok pembicaraan Presiden Joko Widodo atau lebih di kenal Jokowi dengan Direktur Pelaksana Bank Dunia terpilih, Mari Elka Pangestu, dalam pertemuan keduanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, (11/2/2020).

“Kalau virus korona masih belum ada prediksi kapan berakhir, yang pasti apa yang diperkirakan dampaknya pasti akan terjadi. Sudah pasti perekonomian Tiongkok itu mengalami penurunan pertumbuhan secara signifikan,” ucap Mari setelah pertemuan tersebut.

Baca Juga:   Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Tepat Sasaran, Pertamina Ajak Agen dan Pangkalan Catat Transaksi Secara Digital

Menurut Mari Elka, apabila perekonomian Tiongkok mengalami penurunan, hal tersebut akan berdampak bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Meski demikian, dalam pembicaraannya dengan Presiden, Jokowi bahwa Indonesia masih memiliki keuntungan dari besarnya pasar di dalam negeri yang tentunya dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi dampak tersebut, sebut Mari.

“Kita punya pasar dalam negeri yang besar. Jadi dalam keadaan seperti ini kita harus melakukan langkah-langkah untuk mengamankan daya beli di dalam negeri,” tuturnya.

Sementara itu, Menurut Presiden Jokowi dalam rapat terbatas pada awal Februari lalu, ia sendiri memandang adanya potensi untuk memanfaatkan potensi pasar ekspor di negara-negara lain yang sebelumnya banyak melakukan impor dari RRT.

Baca Juga:   Pangdam I/BB Sertijabkan 17 Pejabat Utama

Demikian halnya dengan hal tersebut, akan bisa memunculkan momentum bagi industri substitusi impor di Tanah Air untuk meningkatkan produksi dan berkembang lebih jauh, terang Jokowi.

“Kalau dari sisi impor, terputusnya rantai pasok karena adanya virus korona ini juga berarti kita harus mencari sumber lain ataupun sumber dari dalam negeri. Mungkin itu juga akan mendorong insentif untuk peningkatan investasi untuk menggantikan keperluan impor untuk industri (dalam negeri) yang kita perlukan,” kata mantan Menteri Pariwisata tersebut.

Terlepas dari hal tersebut, Mari berharap agar pertumbuhan ekonomi nasional dapat terus terjaga seperti saat ini. Ia berpandangan bahwa di tengah ketidakpastian perekonomian global, ternyata Indonesia mampu mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi di kisaran angka lima persen merupakan suatu hal yang tak mudah dan patut disyukuri.

Baca Juga:   Peredaran Uang Palsu Di Sumut Memprihatinkan

“Yang penting kita harus merasa beruntung kita bisa mempertahankan stabil di angka lima. Itu sudah sangat baik dalam keadaan dunia seperti ini,” ungkap Mari Elka Pangestu.