Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Bursa AS Cetak Beberapa Kali Rekor Baru

×

Bursa AS Cetak Beberapa Kali Rekor Baru

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | NEW YORK – Pergerakan laju Wall Street menjelang akhir tahun yang terus meroket dan mencetak beberapa kali rekor baru sedikit terkoreksi pada perdagangan terakhir pekan ini. Pada akhir perdagangan Jumat (27/12), indeks Dow Jones Industrial Average naik 23,87 poin atau 0,08% ke 28.645,26, S&P 500 naik 0,11 poin atau 0% ke 3.240,02 dan Nasdaq Composite turun 15,77 poin atau 0,17% ke 9.006,62.

Nasdaq mengakhiri kenaikan 11 hari berturut-turut pada Jumat setelah penurunan di sesi terakhir, tetapi S&P 500 dan Dow Jones hanya naik tipis setelah reli akhir tahun.

Dengan sisa dua hari perdagangan di tahun ini, benchmark S&P 500 naik lebih dari 29% sepanjang 2019, menjadikannya sebagai kenaikan terbesar sejak tahun 2013.

Baca Juga:   Analis: IHSG Diproyeksikan Berpotesi Menguat

Volume perdagangan mulai menipis selama sepekan libur natal dan masih akan ada libur Tahun baru pada Rabu pekan depan.

“Sebagian besar, pasar tampaknya berada dalam pola hold hingga akhir tahun,” kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey seperti dikutip Reuters.

“Ada keuntungan kuat untuk tahun ini, sehingga saya berpikir bahwa sampai dana segar masuk setelah akhir tahun untuk kontribusi baru untuk IRA dan akun pensiun lainnya untuk memulai tahun depan, saya pikir tidak ada banyak dorongan. Untuk mendorong ini terlalu tinggi,” kata Meckler.

Data pada Jumat menunjukkan keuntungan di perusahaan-perusahaan industri China tumbuh pada laju tercepat dalam delapan bulan pada November, tetapi pelemahan permintaan domestik tetap menjadi risiko bagi pendapatan perusahaan tahun depan.

Baca Juga:   Siang Ini, IHSG Menanjak Naik 38,60 Poin

Harapan investor bahwa Amerika Serikat dan China akan segera menandatangani kesepakatan perdagangan fase satu telah menambah momentum pasar saham menuju tahun 2020.

“Anda mendapat harapan bahwa perjanjian perdagangan fase satu ditandatangani pada awal hingga pertengahan Januari,” kata James Ragan, direktur wealth management research D.A Davidson seperti dikutip Reuters.

“Dalam situasi dimana Anda mendapat ekspektasi perdagangan yang dapat membantu merangsang belanja bisnis tahun depan, suku bunga rendah dan konsumen yang kuat. Itu adalah resep bagi nilai saham untuk bergerak lebih tinggi,” kata Ragan.

Selain optimisme hubungan perdagangan, pasar saham telah terangkat oleh penurunan suku bunga The Federal Reserve dan data ekonomi yang lebih baik dari yang dikhawatirkan serta keuntungan perusahaan.

Baca Juga:   Pasar Saham Asia Duduk di Zona Merah

Volume transaksi di bursa AS mencapai 5,2 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata harian selama 20 sesi terakhir yang mencapai 6,8 miliar.