Scroll untuk baca artikel
Headline

Destinasi Rujak Simpang Jodoh dan Legenda Bersatunya Dua Jomblo, Begini Cara Melly ‘Menggoda’

×

Destinasi Rujak Simpang Jodoh dan Legenda Bersatunya Dua Jomblo, Begini Cara Melly ‘Menggoda’

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.comI MEDAN- Ini adalah satu-satunya yang cukup fenomenal di Tembung yang menjadi icon jajanan yang wajib dicoba. Simpang Jodoh dijuluki sebagai tempat bersatunya dua jomblo sambil menikmati rujak yang sudah cukup populer sejak tahun 1970-an.

Kini ada 32 gerai jualan rujak berderet di pinggir jalan, tepatnya di Simpang Jodoh. Mereka menjual makanan yang sama dan mirip, tapi pembelinya juga membludak.

Salah satu penghuni rujak simpang Jodoh adalah Rujak Melly. Meli adalah generasi kedua yang berjualan di tempat ini, diturunkan dari ibunya yang juga salah satu dari 32 gerai yang mendulang uang dari usaha jualan rujak.

Dengan modal steling yang sudah diisi aneka buah, Melly menggoda pandangan setiap orang yang lewat. Aneka buah seperti mangga, jambu air, jambu kelutuk, nenas, bengkoang, kedondong,  timun ditata dalam steling. Jambu air yang biasanya disapa jambu mawar menjadi ciri khas Melly, juga dengan beberapa pedagang lain. Jambu mawar warna khas merah darah dengan buah sebesar genggaman anak-anak dipajang lebih dominan.

Baca Juga:   Cegah Covid 19, DPD IPK Sergai Semprot Disinfektan Di Sekolah, Rumah Ibadah Dan Permukiman

“Harus ada daya tarik mbak, karena kita harus bersaing dengan teman yang jualan yang sama. Ini salah satu cara memancing orang yang belum pernah beli rujak di tempat saya,”ucapnya kepada Mediasumutku Sabtu (26/10/2019).

Melly menyediakan dua jenis rujak, yaitu rujak potong dan rujak tumbuk. Jika rujak potong , caranya adalah buah yang dipotong kasar, kemudian disiram bumbu rujak. Sementara rujak tumbuk, masing-masing buah itu diuleg halus, yang kemudian disiram bumbu rujak.

Kunci kelezatan rujak ini, selain dari kualitas buah adalah bumbu rujaknya. Bahan bumbu rujak terdiri dari kacang tanah goreng, cabai rawit, garam dan gula merah, pisang batu dan buah rumbia. Semua bumbu diuleg terlebih dahulu. Diawali dari cabai rawit dan garam. Selanjutnya pisang batu dan buah rumbia. Kedua jenis buah ini menimbulkan rasa ketir, makanya takaran harus pas.

Baca Juga:   Memprihatinkan Melihat Kondisi Davila ketua PWI Sergai Bantu Fasilitasi Perawatan

Selanjutnya barulah diuleg kacang tanah yang sebelumnya sudah digoreng. Kacang tanah diuleg kasar. Saat semua bumbu mulai halus dan bercampur, barulah disiram gula merah. “Nah, gula merah ini juga harus asli. Saya pakai gula aren yang didatangkan dari Sipirok,”tuturnya. Saat dihidang, bumbu disiram di atas buah. Perporsi rujak potong dijual Rp 15 Ribu.

Sementara jika itu rujak tumbuk, bahan-bahan yang tadi dipotong lebih laus yang kemudian diuleg. “Kalau rujak halus ini tidak begitu banyak permintaan. Rujak potong yang dominan,”ucap Melly. Perporsi rujak tumbuk dijual Rp 15 Ribu.(sit)