SIROMBU – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri agenda Festival Pesona Aekhula 2022 di Kabupaten Nias Barat, bersama Menparekraf Sandiaga Uno, di Lapangan Sepakbola Tetesua, Kecamatan Sirombu, Rabu (22/6). Kegiatan ini dalam rangka Hari Jadi ke-13 tahun kabupaten ini.
Pada acara yang dihadiri belasan ribu orang itu, Gubernur membanggakan Kabupaten Nias Barat yang menggelar agenda tahunan daerah dan masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022. Tujuannya mempromosikan destinasi pariwisata, meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberdayakan potensi lokal.
Serta memberikan dampak positif terhadap, ekonomi, sosial, dan budaya. Total ada 100 event dari berbagai daerah di Indonesia yang masuk dalam kalender KEN 2022, dimana Nias Barat masuk di dalamnya.
Gubernur mengapresiasi kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudim Uno yang berkunjung ke Nias Barat, kabupaten terluar di Sumut sebelah barat sekaligus bersebelahan dengan Samudera Hindia.
“Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang sudah tidak asing lagi di sini. Beliau selalu hadir ke berbagai daerah, karena menyandang gelar marga Simanjuntak,” ujar Gubernur.
Diakui Gubernur, kegiatan besar seperti Festival Pesona Aekhula ini sudah dua tahun tidak digelar akibat Covid-19 melanda dunia. Sehingga ia berharap pandemi ini bisa berakhir secepatnya.
“Saya dengar tadi Bupati Nias Barat menyampaikan harapannya, saya dengar itu. Secepatnya kita kerjakan (pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan),” sebut Gubernur.
Kondisi infrastruktur menuju Nias Barat, kata Gubernur, memang memprihatinkan. Apalagi dengan potensi luar biasa daerah ini, baik pariwisata, pertanian, perikanan dan perkebunan, harusnya bisa lebih maju dibandingkan beberapa tahun lalu.
“Ada (juga) jalan baru yang harus kita buka, lebih kurang 12 Km. Sehingga ada akses antarkabupaten/kota di Nias. Dan pariwisata yang sudah pasti (potensinya), akan dikembangkan Pak Menteri, tadi beliau sudah sampaikan ke saya, akan ada perhatian khusus. Memang perlu Nias Barat ini sama-sama kita bangun, begitu semangatnya Bupati, dan harus didukung supaya kita maju,” jelas Edy.
Sementara Menparekraf RI Sadiaga Uno juga mengaku salut dengan acara puncak pelaksanaan Festival Pesona Aekhula yang ditandai pemukulan 105 gondang dan delapan gong yang melambangkan kebersamaan, serta penampilan tarian.
“Saya ingin mengucapkan, selamat hari jadi Nias Barat. Semoga maju dan rakyatnya semakin sejahtera. Saya apresiasi karena Nias Barat berhasil menggolkan Festival Pesona Aekhula menjadi (masuk event) Kharisma Event Nusantara,” sebut Sandiaga.
Pihaknya lanjut Sandiaga, sedang menyusun upaya kebangkitan ekonomi nasional dari sektor pariwisata. Sebab tantangan saat ini begitu banyak. Namun dengan kerja sama dan kekompakan pemerintah di semua tingkatan, ia yakin masalah itu bisa diatasi.
Untuk pembangunan di Nias Barat khususnya, kata Menparekraf, pihaknya akan menyampaikan kepada Kementerian Bappenas dan Kemenkeu, agar menjadikan kabupaten ini sebagai lokasi prioritas pengembangan.
“Sehingga kedepan Nias Barat bisa membangun lebih berkesinambungan. Saya menitipkan tiga pesan dan arahan, pertama adaptasi, inovasi dan kolaborasi. Ini terus dilakukan agar Nias Barat bisa menjadi tiga G, pertama Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama) dan Gaspol (Garap Semua Potensi Lokal),” tambahnya.
Menurut Sandi, Nias Barat punya potensi pariwisata yang sangat berkualitas. Dengan konsep desa wisata, kelestarian lingkungan serta pelestarian budaya yang berkelanjutan. Dengan begitu, Festival Pesona Aekhula diharapkan menjadi pemicu kebangkitan ekonomi, peluang usaha, lapangan kerja hingga masyarakat yang sejahtera.
Sebagai tuan rumah pelaksanaan Festival Pesona Aekhula 2022, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menparekraf dan Gubernur Sumut serta Kapolda Sumut yang memberikan perhatian kepada daerahnya.
Karenanya, Khenoki Waruwu atas nama masyarakat, menyambut baik rencana pemerintah pusat dan provinsi mengalokasikan anggaran untuk pembangunan di Nias Barat, yang menurutnya selama 13 tahun sejak berdiri, masih perlu sentuhan, baik soal pengembangan pariwisata serta infrastruktur.
“Itulah sebabnya, kami ingin berbuat yang terbaik agar sejajar dengan kabupaten lain di Sumut, bahkan secara nasional. Kami juga berharap jalur Gunungsitoli-Nias Barat, bisa diusulkan menjadi Jalan Nasional. Agar pembangunan di daerah ini bisa meningkat seiring dengan potensi wisata dan alamnya yang sangat luar biasa,” kata Khenoki.