Scroll untuk baca artikel
HeadlineInfrastruktur & PropertySumut

Gubsu Pimpin Normalisasi Sungai Badera dan Minta Warga Tidak Salahgunakan DAS

×

Gubsu Pimpin Normalisasi Sungai Badera dan Minta Warga Tidak Salahgunakan DAS

Sebarkan artikel ini

“DAS 12 meter kiri kanan tak boleh ditempati. Saya bersumpah kepada Tuhan, saya tidak akan sengsarakan rakyat saya,” imbuh Gubenur Sumatera Utara.

Medan, Mediasumutku.com, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memimpin langsung Groundbreaking (terobosan) Normalisasi Alur Sungai Badera sepanjang 3.500 meter. Normalisasi sungai Badera ini dilakukan di salah satu kanal persis di sebelah kiri pintu gerbang komplek Bumi Asri, yang berada di Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Selasa (20/8/2019), siang tadi.

Dalam sambutan Groundbreaking Normalisasi/Pelebaran Alur Sungai Badera Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang Gubsu mengatakan keseriusan dalam menuntaskan masalah normalisasi sungai yang kerab terhalang akibat minimnya kesadaran masyarakat.

Baca Juga:   Mengenal "Malam Lailatul Qodar"
Gubsu Edy Rahmayadi memimpin proses groundbreaking Alur Sungai Badera dari atas alat berat, Selasa (20/8/2019) siang.

“Kenapa saya harus turun (normalisasi sungai) hingga tingkat seperti ini. Karena tanpa pengertian kita semua, omong kosong. Kota Medan adalah milik warga Sumut. Kota Medan adalah ibu kota Sumut,” tegas Gubsu.

Edy menambahkan, belum lama ini Sumut kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo. Saat masih menjabat Pangdam III Siliwangi Letjen TNI Doni Monardo, kata Gubsu, telah menuntaskan sungai Citarum di DKI Jakarta. Lantas mengapa di Medan tidak bisa dilakukan ?

“Sungai ini adalah anugerah Tuhan. Sungai diciptakan (memiliki manfaat, red) bagi manusia,” ujarnya.

Gubsu lalu mengajak seluruh Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan (Kepling), serta Bhabinkantibmas dan Bhabinsa se-Kota Medan dan Deli Seredang yang hadir untuk menertibkan daerah aliran sungai (DAS) selebar 12 meter di sisi kiri dan kanan sungai. Edy Rahmayadi juga meminta para pemangku kepentingan untuk mencontoh kebutuhan sungai di Singapura dan Negeri Jiran, Malaysia.

Baca Juga:   Gubernur: "Sumut Darurat Narkoba, Kami Butuh bantuan BNN!"

“Singapura tak punyai sungai, di ambil dari Malaysia. Medan diapit lima sungai. Surga kecil ditaruh di tempat kita. Kita aja gak tahu diri. DAS 12 meter kiri kanan tak boleh ditempati. Saya bersumpah kepada Tuhan, saya tidak akan sengsarakan rakyat saya,” imbuh Gubsu.

Dikatakan Edy Rahmayadi, untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Medan membutuhkan APBD  hingga ratusan miliar. Sementara warga pun ikut menjadi korban bahkan ada yang harus menggantikan perabot rumah tangga setiap surut banjir.

“Sudah saya hitung, begitu banjir Rp 200 hingga Rp 300 M (Miliar) anggaran habis. Ada (warga) yang ganti TV dan tempat tidur. Ini harus kita selesaikan,” Ujarnya.

Usia memberikan sambutan, Gubsu didampingi Kasdam I/BB Brigjen TNI Untung Budiharto, Kadis Perumahan dan Pemukiman (PKP) Provinsi Sumatera Utara Ida Mariana Harahap menuju lokasi Groundbreaking untuk dinormalisasi Alur Sungai Badera menggunakan alat berat.(MS2/MS2)

Baca Juga:   Festival Bak Cang Sumatera Utara, Hasyim Berhasil Berdirikan 'Telur' Ayam