Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Hadapi Kondisi Resesi, BEI Segera Gelar CEO Networking 2020

×

Hadapi Kondisi Resesi, BEI Segera Gelar CEO Networking 2020

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN- Untuk mempersiapkan stakeholders di pasar modal Indonesia dalam menghadapi kondisi resesi perekonomian di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan menyelenggarakan acara CEO Networking 2020 dengan tema “Building Resilience to Economic Recovery”.

Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan 43 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh 1.043 peserta dari OJK, BEI, KSEI, dan CEO dari stakeholders di lasar modal Indonesia, diantaranya adalah lerusahaan tercatat, anggota bursa, perusahaan binaan IDX Incubator, Bank Kustodian, Manajer Investasi, Selling Agent serta perwakilan Asosiasi, Investor Institusi, dan stakeholders pasar .odal Indonesia lainnya.

Baca Juga:   BEI Luncurkan Klasifikasi Pembagian Sektor Baru

CEO Networking 2020 diselenggarakan pada Selasa (24/11/2020) secara virtual melalui aplikasi Zoom dengan menghadirkan narasumber serta pembicara dari Pemerintah pusat, Pemerintah daerah dan Profesional.

CEO Networking 2020 ini diadakan untuk meningkatkan kompetensi, wawasan, dan memberikan optimisme kepada para peserta agar bersinergi dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi yang berdampak pada iklim bisnis di Indonesia.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam sambutannya saat membuka CEO Networking 2020 menyampaikan, pandemi COVID-19 telah memaksa untuk mengambil langkah extraordinary dan menuntut kita semua untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baru.

“Perubahan dan penyesuaian dalam proses bisnis, tentunya tidak mengubah upaya kita semua untuk terus berkontribusi dalam membangun pasar modal Indonesia ke depan,” kata Inarno, Minggu (29/11/2020).

Baca Juga:   Masyarakat Medan Antusias Ikuti Kursus Trading

Inarno juga menyebutkan, Pertumbuhan aktivitas Go Public juga turut diikuti tren pertumbuhan jumlah investor pasar modal. Meski dalam situasi Pandemi, jumlah investor terus bertumbuh hingga mencapai 3,39 juta investor atau meningkat 37% sepanjang tahun 2020 ini.

“Peningkatan transaksi investor mencapai 78 ribu perhari atau naik 42% dibandingkan tahun lalu. Bahkan, terdapat pula peningkatan aktivitas transaksi investor ritel sejak awal tahun 2020 yang mengalami kenaikan mencapai 126%,”ujarnya.

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan segera mendarat lagi di level 6.000. Hal ini karena indeks sudah mulai merangkak dalam beberapa waktu terakhir.

“Pada perdagangan 23 November 2020 IHSG sudah 5.600 dan kami harapkan bisa 6.000 lagi karena sebelum turun kemarin-kemarin, IHSG itu di level 6.000,” ucap Wimboh Santoso. Pasar saham, sambung Wimboh, sempat berada di titik terendah pada Maret 2020, yaitu di bawah 4.000,” katanya.(MS11)

Baca Juga:   Supinah Kembangkan Usaha dari Dukungan Modal Usaha Global Wakaf-ACT