mediasumutku.com| MEDAN- Temuan bahwa kedelai di tingkat importir atau gudang berada di level Rp 8.550 perkilogram. Temuan tersebut menunjukan bahwa kedelai harganya saat ini lagi mahal mahalnya.
Ketua Pemantau Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, harga kedelai global juga masih terus mengalami kenaikan. Dimana, harga kedelai global saat ini berada di levek $13.78 per bushel.
“Artinya, kalau mengacu kepada kurs Rp14.000 per US dollarnya saja. Maka, harga kacang kedelai global pada hari ini diperdagangkan di level Rp7.700 perkilogram. itu harga di negara asal. Belum lagi berbicara mengenai biaya distribusi dari negara asal sampai ke Indonesia. Ditambah, keuntungan yang diambil oleh importir,” katanya, Sabtu (9/1/2021).
Maka harga Rp 8.550 perkilogram di gudang ini masih terbilang murah. Gunawan menilai, harga kedelai ditingkat gudang itu bisa mencapai Rp8.500 hingga Rp9.500 perkilogram saat ini.
“Nah, dari gudang nanti akan dibeli oleh distributor. Ada biaya pengangkutan, bongkar muat, dan keuntungan yang diambil distributor. Jadi bisa dihitung kalau seandainya distributor menambah Rp1.000 perkilogram. Sedangkan, harga di level distributor itu bisa mencapai Rp9.500 hingga Rp10.500. Dari distributor ada pedagang yang juga kita asumsikan menambah harga Rp1.000 perkilogram,”sebutnya.
Menurutnya, harga akan bergerak dalam rentang Rp10.500 hingga Rp11.500 perkilogram.
“Belum lagi ada rantai penjual pedagang pengecer nantinya. Yang bisa saja mengerek harga hingga mencapai Rp12.500 atau bahkan Rp13.000 perkilogram,” ujarnya.
Dengan begitu lanjut Gunawan, semakin panjang rantai distribusinya, maka akan semakin mahal harganya. Jika mengacu kepada hitung-hitungan, realisasi harga kedelai di lapangan Rp12.000 hingga Rp13.000 ini masih merupakan harga yang terbentuk cukup ideal. Meskipun tetap ini masih saja mahal, jika membandingkan harga sebelumnya.
“Tetapi memang KPPU harus bekerja ekstra disini. Mengingat, kedelai ini memiliki kuota. Pelaku usaha importirnya tidak banyak. Jadi memang sangat potensial harga dikartel oleh sebagian pihak. Yang penting dengan diawasinya jalur distribusi, harga kedelai meskipun saat ini mahal, namun tetap terkendali,”ujarnya.
Gunawan menilai, dengan harga Rp12.000 atau Rp13.000 perkilogram sejauh ini masih masuk akal berdasarkan hitung-hitungan. Mengacu kepada tren harga global serta rantai distribusinya. Harga justru akan bergerak liar jika tidak ada pihak yang mengawasinya. Namun, perubahan harga di tingkat pedagang pengecer ini yang harus mendapatkan perhatian khusus.
“Pedagang karena membeli barang dalam jumlah sedikit, biasanya kerap menaikan harga melebihi kenaikan ditingkat importir atau distributor. Nah sayangnya siapa yang bisa menindak pedagang pengecer tersebut?. Jadi memang harus tetap diawasi, tidak ada pilihan lain,”pungkasnya. (MS11)