mediasumutku.com| MEDAN- Selama September 2020, impor Indonesia tercatat sebesar USD 11,6 miliar atau naik 7,7 persen dibandingkan Agustus 2020.
“Peningkatan impor diakibatkan oleh kenaikan impor bahan baku/penolong dan
barang modal. Peningkatan kedua kategori barang ini merupakan indikasi bahwa industri dalam negeri kembali bergeliat dan diharapkan mendukung kinerja eskpor pada bulan selanjutnya,” jelas Mendag RI, Agus Suparmanto, Jumat (16/10/2020).
Disebutkannya, bahan baku/penolong yang mengalami peningkatan antara lain biji gandum, gula mentah, dan besi/baja paduan mengandum kromium. Peningkatan impor biji gandum dan gula seiring dengan industri makanan dan minuman yang masih tumbuh selama tahun 2020.
“Sementara itu, barang modal yang mengalami peningkatan adalah tanur/oven listrik industri, kapal, dan tanker. Selain industri manufaktur yang diperkirakan kembali pulih, sektor transportasi laut juga diperkirakan mengalami peningkatan,”ujarnya.
Secara kumulatif, nilai impor Januari–September 2020 mencapai USD 103,7 miliar yang didominasi impor nonmigas sebesar USD 93,1 miliar atau dengan pangsa sebesar 89,8 persen. Impor nonmigas periode Januari– September 2020 turun 16,0 persen YoY, sedangkan volume impornya turun 5,5 persen YoY.
Hal ini mengindikasikan bahwa sebenarnya aktivitas perekonomian domestik yang mengandalkan pasokan dari impor tidak terkontraksi terlalu dalam.
“Perkembangan kinerja ekspor maupun impor Indonesia pada Juli–September 2020 yang cenderung menguat merupakan indikasi kuat bahwa perekonomian Indonesia akan segera kembali pulih dan titik kritis dampak negatif pandemi Covid-19 telah berlalu.
Selain itu, sektor perdagangan luar negeri akan menjadi salah satu penopang membaiknya perekonomian Indonesia pada triwulan III 2020,” pungkas Mendag Agus.(MS11)