Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Impor Bulan Januari 2021 Mengalami Penurunan

×

Impor Bulan Januari 2021 Mengalami Penurunan

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi/int

mediasumutku.com| MEDAN- Nilai impor Indonesia Januari 2021 tercatat sebesar USD 13,34 miliar atau turun sebesar 7,59 persen dibanding Desember 2020. Pelemahan kinerja impor Indonesia pada Januari 2021 terutama didorong penurunan impor nonmigas sebesar 9 persen (MoM).

Sementara itu, impor migas mengalami kenaikan sebesar 4,73 persen (MoM) akibat adanya lonjakan impor minyak mentah sebesar 73,90 persen (MoM).

“Ditinjau dari golongan penggunaan barang (BEC), penurunan impor Indonesia Januari ini terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang. Kontraksi impor terdalam terjadi pada impor barang modal yang turun 21,23 persen (MoM). Kemudian, diikuti penurunan impor barang konsumsi dan bahan baku atau penolong sebesar 17 persen dan 2,62 persen (MoM),” kata Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, Minggu (28/2/2021).

Baca Juga:   Februari 2021, Nilai Impor Indonesia Capai USD 13,26 miliar

Beberapa produk barang modal yang mengalami penurunan cukup dalam diantaranya perangkat telepon seluler, kapal tanker di atas 50.000 GT, elevator dan konveyor, vending machines, dan derek kapal/crane.

Selain itu, penurunan impor yang cukup besar juga terjadi pada barang
konsumsi, seperti, bawang putih, daging sapi/kerbau beku, apel segar, susu bubuk dalam kemasan, serta anggur segar.

Sedangkan, bahan baku/penolong yang mengalami penurunan impor pada Januari 2021 adalah bungkil kedelai untuk pakan ternak, komponen transmisi telepon seluler, bahan bakar kendaraan bermesin diesel, produk besi baja, dan emas batangan.

Mendag mengatakan, dalam rangka kebutuhan penanganan Covid 19, impor produk farmasi (HS 30) pada periode Januari 2021 menunjukkan kenaikan yang signifikan sebesar USD 148,6 juta atau 133,8 persen (MoM) dengan nilai impor sebesar USD 259,7 juta.

Baca Juga:   Indonesia Marketeers Festival 2020, JNE Medan Raih 4 Penghargaan

“Sumbangan impor vaksin turut meningkatkan nilai impor produk farmasi secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan program vaksinasi Covid-19 yang saat ini sedang dijalankan oleh pemerintah,” kata Mendag.

Berdasarkan negara asal, impor dari Tiongkok dan Brasil mengalami penurunan yang cukup dalam, masing-masing sebesar 5,2 persen (USD 230,4 juta) dan 46,7 persen MoM (USD 146,9 juta). Tiongkok merupakan negara asal impor terbesar bagi Indonesia di Januari 2021 dengan nilai USD 4,2 miliar atau dengan proporsi mencapai 31,8 persen dari total impor Indonesia.

“Penurunan impor asal Tiongkok disebabkan adanya penurunan beberapa komoditas impor utama Indonesia, yaitu bawang putih dan buah-buahan segar, seperti apel dan anggur,” imbuhnya.(MS11)

Baca Juga:   Pertamina UMK Academy 2024 Beri Energi Baru Menuju UMK Maju