mediasumutku.com|MEDAN– Demi menjaga keselamatan anak-anak (siswa), Pemeritah Kota Medan memaksimalkan persiapan pertemuan tatap muka (PTM) yang dijadwalkan Agustus tahun ini. Pemko Medan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan juga telah melakukan simulasi.
Disamping memaksimalkan persiapan PTM, Bobby Nasution juga telah meminta Dinas Pendidikan agar melaksanakan pembelajaran secara daring di Kota Medan sampai menunggu arahan dari Gubsu selanjutnya.
“Kita sedia payung sebelum hujan. Jangan sampai jaminan keselamatan bagi anak-anak terancam, tidak boleh seperti itu. Oleh karena itu, kami (Pemko Medan) terus melakukan persiapan jika PTM diperbolehkan kembali, ” kata Bobby Nasution di Balai Kota Medan kepada wartawan, Senin (5/7/2021).
Tidak hanya di dalam sekolah yang menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan saja untuk memaksimalkan seluruh fasilitas pendukung guna dilakukan PTM, Bobby Nasution juga telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan untuk mendukungnya.
Dikatakan Bobby, Dishub harus memperhatikan angkutan umum yang digunakan para siswa sebagai sarana transportasi untuk pergi maupun pulang sekolah. Sebab, angkutan umum tidak tertutup menjadi salah potensi penyebaran Covid-19 sehingga harus benar-benar diawasi dengan ketat sehingga para siswa nanti aman menggunakannya.
“Kita mau anak-anak tidak hanya aman dalam sekolah saja, mereka juga harus aman saat mereka berada di angkutan umum yang menjadi transportasinya menuju maupun pulang sekolah. Pemko Medan akan terus mempersiapkan fasilitas sekolah tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan (prokes) secara ketat,” ujarnya.
Selain itu, Bobby Nasution juga mengungkapkan, guna memaksimalkan persiapan PTM, Pemko Medan saat ini tengah melakukan persiapan untuk dilakukannya vaksinasi terhadap anak-anak. Sebab, terangnya, Kementrian Kesehatan telah memberikan petunjuk teknis (juknis) kepada Pemko Medan, Senin (5/7) terkait pelaksanaan vaksinasi anak tersebut.
Bobby merencanakan, pelaksanaan vaksinasi anak itu akan dilakukan Pemko Medan mulai, Rabu (7/7), bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (HKN). Dikatakannya, pelaksanaan vaksinasi anak akan didampingi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
“Yang masuk kategori anak mulai umur 12 sampai 18 tahun. Mereka perlu pendampingan dari dokter anak. Hal-hal seperti ini yang harus kita pelajari teknis pelaksanaannya. Vaksinasi ini tidak bisa kita lakukan seperti vaksinasi massal pada umumnya. Kalau pemberian vaksinasi kepada anak-anak sama seperti orang dewasa mereka tentunya tidak nyaman,” paparnya. (MS7)