Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Jelang Idul Adha, Sapi di Asahan Ditawar Harga Murah

×

Jelang Idul Adha, Sapi di Asahan Ditawar Harga Murah

Sebarkan artikel ini

Asahan – Menjelang Idul Adha, peternak sapi / lembu di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dibuat pusing dengan munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Pasalnya kondisi itu membuat ternak sapi mereka menjadi kurus dan berdampak pada murahnya harga jual.

Seperti dikatakan oleh salah seorang peternak sapi di Desa Buntu Pane, Kecamatan Setia Janji, bernama Satria Siregar (30). Dari 26 ekor sapi yang dipeliharanya hanya 4 ekor saja dalam kondisi sehat dan belum tertular PMK.

“Pusing lah, sekarang lembu-lembu ini dihargai murah. Kalau normalnya bisa jual satu ekor Rp 10 juta ini yang kena PMK sudah ditawar agen Rp 5 – 7 juta harganya enggak bisa jual normal lagi,” kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/6/2022).

Baca Juga:   Kembali Raih Penghargaan G-Mark, Bukti Produk Indonesia Mampu Bersaing di Pasar Global

Satria mengatakan penularan PMK sangat cepat menjangkiti hewan ternak sapi peliharaannya. Mula-mula terjangkit satu ekor besoknya bisa menjadi lima ekor dan terus jumlahnya berkali lipat menyerang sapi lainnya.

Jika sudah terkena, biasanya para peternak cepat – cepat memberikan suntikan ke hewan peliharaannya itu dan mengeluarkan modal untuk vitamin dan antibiotiknya seharga Rp 100 ribu menggunakan dana pribadi. “Sampai sekarang belum ada bantuan obat dari pemerintah,” kata dia.

Dikatakannya, jika tidak segera dilakukan suntik, maka sapi-sapi tersebut akan sakit dan tidak mau makan. Jika dibiarkan lama mulutnya akan berbuih dan kukunya pecah mengakibatkan badan sapi menjadi kurus hingga berujung pada kematian.

Baca Juga:   Pekan Depan, Rupiah Diprediksi Bakal Stabil

Biasanya kata Satria, sebulan sebelum Idul Adha para peternak di desanya sudah didatangi agen maupun panitia kurban. Bahkan sudah diberi uang panjar untuk sapi. Namun melihat kondisi dan wabah PMK ini peternak mengaku tidak bisa berekspetasi banyak dan berharap sapi-sapi mereka tetap dalam kondisi sehat atau tidak sakit hingga mati.

“Kalau rugi sudah pasti karena ada penyakit PMK ini yang penting kami harapkan jangan sampai mati. Harapannya ada bantuan obat suntik dari pemerintah,” terangnya. (MS10)