Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Jelang Idul Fitri, Konsumsi BBM dan LPG Diprediksi Meningkat

×

Jelang Idul Fitri, Konsumsi BBM dan LPG Diprediksi Meningkat

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Guna memenuhi kebutuhan energi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjelang Idul Fitri, Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran dan stok BBM dan LPG aman.

“Kami memastikan akan memberi pelayanan secara optimal. Saat ini stok dan penyaluran BBM dan LPG dalam kondisi aman dan lancar, begitu juga kami pastikan saat Idul Fitri mendatang,”  sebut Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, Kamis (28/4/2022).

Dia menjelaskan, pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI). Pemberlakuan Satgas RAFI dimulai dari 11 April hingga 10 Mei 2022. Satgas RAFI akan bekerja 24 jam untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik.

Menurutnya, mudik tahun ini diperkirakan akan mengalami lonjakan, apalagi setelah dua tahun masa pandemi masyarakat tidak bisa mudik ke kampung halaman. Dia memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah kebutuhan BBM dan LPG selama masa Satgas RAFI 2022.

“Khusus di Sumut, kami memperkirakan produk Gasoline selama Satgas RAFI tahun ini akan meningkat 12,1 persen dari Satgas tahun 2021, yaitu dari 4.609 KL per hari menjadi 5.171 KL per hari. Sedangkan untuk produk Gasoil di masa Satgas RAFI 2022 juga akan mengalami  peningkatan sebesar 12,8 persen dari Satgas tahun lalu yakni dari 3.022 KL per hari menjadi 3.410 KL per hari,” katanya.

Baca Juga:   Harga Emas Global Bergerak Terbatas

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah menyiapkan layanan tambahan meliputi SPBU Siaga, outlet LPG Siaga, motorist, mobile storage dan Pertashop. Disiagakan pula tiga unit motorist di pintu exit Tol Sei Rampah dan Tol Tebing Tinggi, serta 13 mobile storage di jalur mudik dan wisata.

Beberapa jalur mudik dan wisata di Sumut antara lain Kabupaten Karo, Samosir, Simalungun, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Labuhanbatu, dan Deli Serdang.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat terkait pengawasan BBM subsidi agar lebih tepat sasaran.

Penjualan Perdana SMO dan Methanol

Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah melakukan suplai perdana kargo trading produk Methanol kepada PT Pelita Agung Agrindustri (PHG Group), langsung ke dermaga konsumen di Kawasan Industri Berikat, Pelintung, Dumai, Kamis (28/4/2022). Langkah ini merupakan upaya untuk mendukung penerapan kebijakan B30.

Baca Juga:   Pertamina Patra Niaga Sosialisasikan Tranformasi Digital Penyaluran Energi Subsidi kepada Mahasiswa USU

Sebelumnya, pada Senin (11/4/2022), Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga telah melakukan suplai perdana kargo trading Sodium Methylate Oxide (SMO) kepada PT Sari Dumai Sejati (Apical Group), dari titik suplai Belawan ke Dumai.

Taufikurachman mengatakan, tujuan dari suplai produk SMO dan Methanol ini adalah untuk mendukung produksi Fatty Acid Methyl Esters (FAME).

“FAME ini akan menjadi bahan pencampuran bahan bakar nabati yang mendukung kebijakan B30 dari pemerintah,” katanya.

Dijelaskannya, Methanol merupakan komponen pencampuran dalam BBM yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk energi yang lebih ramah lingkungan. Sedangkan, SMO merupakan bahan kimia yang dihasilkan dari pencampuran antara Methanol dengan Sodium Hydroxide yang digunakan sebagai katalis untuk proses transesterifikasi dengan minyak sayur dan bahan kimia lainnya untuk dijadikan FAME.

Baca Juga:   Harga Minyak Mentah Turun Tipis

“FAME tersebut akan disalurkan ke Fuel Terminal Pertamina di seluruh Indonesia sebagai bahan pencampuran Biodiesel,” ucapnya.

Sementara itu, Region Manager Corporate Sales Sumbagut, Samuel Hamonangan Lubis mengatakan, untuk kebutuhan suplai, sebanyak sepuluh iso tank SMO telah dipesan dengan total kapasitas 225 Metric Ton (MT) dan Methanol telah dipesan sebanyak 3.100 MT.

“Potensial kebutuhan produk SMO dapat mencapai 75.000 MT dan Methanol hingga 375.000 MT dalam setahunnya di seluruh wilayah Sumbagut yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau untuk suplai yang berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Samuel, target kedepannya adalah adanya perluasan portofolio produk petrokimia yang dijual oleh PT Pertamina Patra Niaga khususnya Corporate Sales Sumbagut. Sehingga pihaknya dapat mendukung kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk petrokimia yang terus meningkat setiap tahunnya. (MS7)