ASAHAN – Kelompok Kerja (POKJA) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir menyoroti tingginya kasus kematian ibu dan bayi bari lahir di Asahan.
Hal tersebut diketahui usai digelarnya forum group diskusi yang dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Muhilli Lubis, Dinas Kesehatan, organisasi Dharma Wanita Persatuan dan Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).
“Kita harus saling bekerjasama dan bergandengan tangan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, apalagi Asahan termasuk salah satu Kabupaten tertinggi dalam angka kematian ibu dan bayi baru lahir,” ujarnya Muhili kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).
Muhilli juga berharap dengan adanya POKJA ini dan dibantu dengan MPHD Usaid dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Asahan.
Selain itu Muhilli berharap kepada POKJA melaksanakan tugasnya lebih agresif dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dengen memberikan pelayanan yang berkualitas dan cepat dalam melakukan penanganan.
Sementara itu, senior Program Manager MPHD Usaid Indonesia, dr. Apsari Diana Kusumastuti, MARS mengatakan program penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir ini merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dikatakan Apsari, Asahan merupakan salah satu Kabupaten tertinggi dalam angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Maka dari itu MPHD Usaid akan membantu Kabupaten Asahan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Asahan.
“MPHD Usaid akan membantu Kabupaten Asahan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, karena MPHD Usaid dibentuk untuk membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir,” ujar Apsari.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dr. Nanang Fitra Aulia, Sp, PK berharap pertemuan Pokja ini dapat membawa kemajuan bagi kita dalam mencegah dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Asahan. (MS10)