Medan, Mediasumutku.com– Selama tiga hari berturut-turut sejumlah utusan dari tiga negara yang tergabung dalam Indonesia– Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) melakukan pertemuan di Hotel JW Marriott Medan.
Pertemuan yang dimulai sejak Selasa-Kamis (20-22/8/2019) itu membahas berbagai kendala perdagangan di antara tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut Ivan Iskandar Batubara dalam keterangan resmi yang diterima Mediasumutku.com, Sabtu (24/8/2019), menyebutkan Kadin Sumut turut menghadiri pertemuan bertajuk “12th Working Group Trade and Investment IMT-GT” tersebut.
Kata Ivan, pertemuan ini merupakan bagian dari Forum IMT-GT Working Group Trade and Investment. Hasil pertemuan ini akan dibawa ke level yang lebih tinggi, yaitu SOM-MM (Senior Official Meeting-Ministerial Meeting) di Krabi, Thailand, pada bulan September 2019.
Kata Ivan, dalam pertemuan IMT-GT itu hadir Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Donna Gultom.
Sementara yang mewakili dunia usaha yakni JBC (Joint Business Council) terdiri dari Ketua Umum KAdin Sumut Ivan Iskandar Batubara, Wakil Ketua Umum Bidang Internasional dan Energi Sjahrian Harahap, Direktur Eksekutif Kadin Sumut Hendra Utama, dan Staf Sekretariat Kadin Sumut Bidang Hubungan Internasional, Riza Ashadi.
Kata Ivan, hadir juga JBC Kadin Riau dan Kadin Aceh. Selurub delegasi Indonesia, kata Ivan, dipimpin oleh Desi Ariani selaku Kepala Bagian Kerjasama Sub-Regional Kementerian Perdagangan RI.
Lalu, delegasi Malaysia dipimpin oleh Masrul Amri bin Kamarudin selaku Senior Assistant Director of Customs Ministry of Finance Malaysia.
Delegasi Thailand dipimpin oleh Sathaworn Subsoontorn selaku Commercial Officer, Senior Expert Level, Department of Foreign Trade, Ministry of Commerce Thailand.
“Pertemuan ini juga dihadiri oleh Sub-Center for IMT-GT Subregional Cooperation (CIMT), Working Group ICT Connectivity, Perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kawasan Industri Khusus Sei Mangkei,” kata Ivan.
Ivan berharap, hasil dari pertemuan tersebut dapat diimplementasikan guna mendukung peningkatan ekspor-impor Indonesia ke dan dari kawasan Malaysia dan Thailand, serta negara-negara anggota ASEAN lain tanpa adanya batas antarnegara dalam hal penyederhanaan dan persamaan regulasi.
Termasuk juga dalam hal sejumlah peraturan, kebijakan tarif, dan hambatan-hambatan non-tarif yang pada akhirnya akan ada peningkatan ekspor yang signifikan karena mampu terintegrasi dengan rantai pasok global atau global value chain.
Sebab, ujar Ivan, ini sesuai kebutuhan dunia. Berdasarkan pertemuan ini, kata Ivan, arus barang di pelabuhan haruslah dapat diminimalisir pergerakan dan waktunya menurut time release study.
Baca juga: Ketua Kadinsu Ivan Batubara: “Mayoritas Pekerja RI Lulusan SMP!”
Kadin Sumut: Industri Perlu Laksanakan Proper
Dengan demikian, ujarnya, sehingga barang yang ada di pelabuhan di Indonesia, mulai dari proses perizinan, Customs (Kepabeanan), Imigrasi dan Karantina atau CIQ’s, serta bongkar-muat barang, dapat lebih efisien dan efektif sesuai dengan standar pelabuhan internasional yang ada di negara-negara anggota ASEAN.
“Time release study itu, menurut pendekatan World Customs Organization, merupakan suatu metode standar dan sistematika untuk mengukur kinerja pelabuhan dan mengidentifikasi adanya hambatan dalam proses pengeluaran barang dari pelabuhan,” papar Ivan.
Sementara itu Sjahrian Harahap selaku Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Internasional dan Energi dalam Forum IMT-GT Working Group Trade and Investment itu memberi masukan mengenai program Kadin Sumut, terutama dalam mempromosikan wirausaha muda (Young Entrepreneur) dalam kawasan.
Sebagai informasi, dalam pertemuan itu Kadin Sumut meminta agar Thailand melanjutkan program Young Entrepreneur Network Development Program (YEN-D) yang telah terlaksana di Thailand pada bulan Maret 2019, dan memberikan gambaran terkini kepada Working Group mengenai kegiatan tersebut.(MS1/ril)