mediaumutku.com | MEDAN-Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol memotivassi ratusan mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di IGN Washington Hall Universitas Sari Mutiara Indonesia (USM Indonesia di Jalan Kapten Muslim, Medan, Jumat (1/9/2023) serta diikuti mahasiswa USM Indonesia.
Hadir juga dalam kesemptan itu Ketua LLDikti ,Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr Parlindungan Purba, Rektor USM Indonesia Dr. Ivan Elisabeth Purba, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III Dr. Johansen Hutajulu, Dekan, Ketua Jurusan serta undangan lainnya.
Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia menerima 103 mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek). Ke-103 mahasiswa PMM-3/2023 itu merupakan perwakilan yang terpilih dari 50 perguruan tinggi di 14 provinsi Indonesia. Program ini nantinya akan berakhir hingga 23 Desember 2023.
Welcome ceremony mahasiswa PMM- 3 dirangkai dengan kuliah umum oleh Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDikti) Wilayah I Sumut Prof Saiful Anwar Matondang.
Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth MKes menyebutkan, kedatangan para mahasiswa PMM-3 dari berbagai provinsi itu untuk belajar bersama dengan mahasiswa USM Indonesia yang merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mendikbudristek.
“Pada program MBKM itu bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi lain,” kata Ivan.
Selain itu penyambutan ini juga untuk pembekalan kepada mahasiswa PMM 3 dalam rangkaian kegiatan di USM-Indonesia, khususnya adaptasi kampus, kegiatan pembelajaran dan kegiatan modul nusantara.
Menurut Ivan, melalui PMM ini juga meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan wadah perekat kebangsaan antar mahasiswa se-Indonesia, melalui pembelajaran antar budaya. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskill mahasiswa yang mampu bergaul dengan beragam latar belakang untuk meningkatkan nilai persatuan dan nasionalisme.
“Latar belakang kegiatan ini juga sebagai upaya menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat,” tandasnya.
Karena itu perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan.
Kebijakan MBKM, kata Ivan diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Karena itu dia menilai Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel, sehingga tercipta kultur belajar inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Pada program PMM-3/ 2023 mahasiswa akan melakukan perkuliahan selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi terbaik di seluruh Indonesia sekaligus perkuat persatuan dalam keberagaman.
Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan pengakuan hingga 20 SKS, lebih mengenal keberagaman, mengasah kemampuan leadership. Membangun jejaring di masa kuliah, serta mengajak jadi orang yang toleran berlandaskan kebinekaan, semangat bersatu dalam keberagaman, sembari belajar di tempat baru dengan pengalaman tak terlupakan.
Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr Parlindungan Purba SH MM mengatakan, kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada USM Indonesia sebagai pelaksana PMM-3 di 2023 ini sudah melalui tahapan sebagai perguruan tinggi dalam menghasilkan mahasiswa berkompeten dan meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan wadah perekat kebangsaan antar mahasiswa se-Indonesia.
Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi pada kuliah umumnya di hadapan para mahasiswa PMM-3 mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di 2022 di Sumatera Utara mencapai 72,71.
“Capaian ini mengalami pertumbuhan 0,71 poin jika dibanding pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini merupakan suatu hal yang baik bagi masyarakat di daerah ini. Karena itu dia meyakini Sumatera Utara memiliki umur harapan hidup yang lebih tinggi dari tempat lain. Satu hal yang penting dan saya minta dunia kampus janganlah membangun ‘Menara Gading” sendiri tapi bangunlah terowongan atau jembatan penghubung ke kami supaya bisa menghadapi berbagai persoalan di dunia nyata,” tegas Kapoldasu.
Menurutnya hasil penelitian maupun inovasi yang dihasilkan kampus harus dirasakan masyarakat. Kepolisian memerlukan kampus untuk meningkatkan sumber daya manusianya.
“Kami juga memerlukan kajian-kajian disertasi, tesis skripsi. Sebab kampus-kampus inilah yang mendalami atau mengangkat permasalahan-permasalahan kepolisian. Saya rasa itu menjadi hal yang penting bagi kami untuk ke depannya,” paparnya.
Dia menilai masih banyak persoalan yang perlu diselesaikan. Bukan saja dengan cara turun-temurun pesan dari orang tua tapi juga dari suatu kajian yang dalamnya komprehensif dan hal itu sangat penting dilakukan sehingga kemudian rekomendasi kajian itu menjadi sesuatu yang sudah mendekati hal yang benar.
Turut juga memberikan sambutan Kepala LLDikti Wilayah I Sumut Prof Saiful Anwar Matondang yang menyebutkan pentingnya para mahasiswa memahami makna keberagaman dalam berbudaya.
Mahasiswa yang terpilih dalam PMM- 3 di tahun ini merupakan suatu hal yang patut disyukuri dan dimanfaatkan dengan maksimal. Kepada para mahasiswa yang mengikuti program PMM ini kiranya dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal selama 1 semester bersama mahasiswa lainnya dari betbagai provinsi.
Di akhir kegiatan, Kapolda Sumut, Ketua Yayasan Rektor dan yang lainnya melakukan penyematan selempang PMM-3 kepada 5 perwakilan mahasiwa. Selain itu pemberian ulos kepada Kapoldasu oleh Rektor dan Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.