Medan, Mediasumutku.com- Sejumlah provinsi di Indonesia mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga menimbulkan asap yang menyebar secara massif ke provinsi lain di Indonesia. Bahkan,asap itu menyebar hingga ke negara tetangga. Situasi ini memang berdampak pada roda ekonomi yang bergerak sangat lesu.
“Namun, asap dan kasus kebakaran hutan sejauh ini belum mampu menghentikan aktifitas transaksi saham di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di daerah yang mengalami kebakaran hutan.Sejauh ini, transaksi saham di Tanah Air masih berjalan normal. Belum ada pemberhentian transaksi saham yang terjadi di provinsi yang terkena bencana kebakaran sehingga saya kira investor tidak perlu khawatir dengan situasi ini,” ucap pengamat ekonomi dan keuangan asal kota Medan, Gunawan Benjamin, kepada para wartawan di Medan, Senin (23/9/2019).
Tetapi Gunawan Benjamin menyadari kalau dampak kebakaran hutan dan lahan serta persebaran kabut asap ini cukup besar ke sektor perekonomian. Karena itu, pengajar di sejumlah kampus ternama di Kota Medan ini berharap kabut asap dan kebakaran hutan cepat teratasi agar perekonomian dapat berjalan dengan baik.
Jika ada pelemahan di aktifitas bursa saham hari ini, ujar Gunawan, itu tidak terkait dengan persebaran kabut asap dan karhutla.
Ia mengungkapkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang mengalami pelemahan. Namun pelemahan yang sama juga terjadi di bursa saham yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kata Gunawan, pelemahan indeks saham di Kuala Lumpur sebesar 0,28%, Kemudian, ujarnya, STI turun 0,426%, Nasdaq turun 0,797%, Dow Jones turun 0,589%, dan Hangseng turun 0,807%. Penurunan indeks saham global ini masih dipengaruhi oleh kekhawatiran perang dagang AS dengan Tiongkok yang belum mereda.
“Di sisi lain, nilai tukar Rupiah melemah tipis 0,157% terhadap mata uang dólar AS. Nilai tukar Rupiah berada di kisaran Rp.14.077/USD, nilai ini masih stabil seiring dengan situasi ekonomi yang lesu,” ujarnya.
Ia menyebutkan, perdagangan saham hari ini ditutup turun 25 poin atau turun 0,406% di level 6.206. IHSG diperdagangkan di rentang level 6.197-6.247. Kata Gunawan Benjamin, perdagangan saham hari ini ditekan oleh penurunan hampir seluruh sektor saham, kecuali sektor keuangan yang menguat tipis 0,027%.
“Selebihnya perdagangan saham di sektor lainnya mengalami pelemahan, di mana sektor properti mengalami pelemahan terdalam 1,65% disusul sektor manufaktur turun 0,62%,” tegas Gunawan Benjamin. (MS1/MS1)