mediasumutku.com | Medan: – Disiplin protokol kesehatan yang diawasi secara ketat di lingkungan keluarga dinilai memiliki peran yang besar dalam membantu mengakhiri pandemi Covid-19. Untuk itu, sudah sewajarnya masing-masing anggota keluarga saling mengingatkan satu sama lain. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan sesering mungkin dan meminimalisir frekuensi keluar rumah apabila tidak mendesak.
Hal ini disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Sumatera Utara (Sumut) dr. Retno Sari Dewi saat melakukan konferensi video secara live melalui akun Youtube Humas Sumut, Rabu (26/8), dari Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut, Kantor Gubernur Jalan Diponegoro No 30 Medan.
Sesuai tema hari ini yakni “Keluarga Hebat, Covid-19 Minggat”, Retno meyakini hal tersebut benar adanya. Salah satu situasi yang memerlukan peran besar keluarga untuk berperan aktif adalah ketika di dalam suatu rumah ada ibu hamil. Tidak hanya kondisi fisik yang harus dijaga, kondisi psikis juga menjadi prioritas.
“Karena banyak sekali para ibu hamil di masa pandemi ini yang mengalami ketakutan dan kekhawatiran berlebihan. Hal ini tentu saja berdampak nantinya pada kondisi kehamilan. Kita boleh khawatir dengan Covid-19 tetapi sewajarnya,” pesan Retno.
Menurut Retno, para ibu hamil harus menghindari bacaan atau tontonan yang bisa mengganggu kondisi psikis. Apalagi informasi yang banyak beredar saat ini khususnya di sosial media belum bisa dipastikan kebenarannya, banyak yang bersifat hoaks. Anggota keluarga lainnya berperan dalam melindungi para ibu hamil dengan menciptakan kondisi dan suasana yang nyaman termasuk memperhatikan kebutuhan nutrisi dan vitamin.
Berikutnya, Retno berpesan agar kalaupun ada anggota keluarga yang akhirnya terkonfirmasi positif, jangan ada stigma untuk menjauhi.
“Karena yang paling dibutuhkan untuk sembuh itu adalah dukungan. Jangan malah kita jauhi, agar mental mereka tidak down,” tuturnya.
Sebagai penutup, Retno mengingatkan bahwa Covid-19 sebagai penyakit tidak boleh disepelekan tetapi tidak pula untuk ditakuti. Hal yang paling penting adalah tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah khususnya dalam rangka menghadapi kebiasaan baru atau New Normal.