Scroll untuk baca artikel
Berita SumutHeadlinePolitikSumut

Ketua Umum Gema Santri Nusa, KH Akhmad Khambali : Tahapan Pemilu Dimulai, Ayo Kita Sambut Dengan Riang dan Gembira

×

Ketua Umum Gema Santri Nusa, KH Akhmad Khambali : Tahapan Pemilu Dimulai, Ayo Kita Sambut Dengan Riang dan Gembira

Sebarkan artikel ini

DELISERDANG-Gema Santri Nusa berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.

Demikian disampaikan Kyai Khambali selaku Ketua Umum Gema Santri Nusa kepada wartawan di Pondok Pesantren Mawaridussalam Batang Kuis Deliserdang, Sumatera Utara (28/6/2022).

“Pada prinsipnya Gema Santri Nusa ikut perintah Ulama-ulama Khos, kita akan jaga pemilu ini dengan baik, pemilu yang riang gembira,” kata Kyai Khambali yang juga Pengasuh Majlis Sholawat Ahlul Kirom.

Menurut Kyai Khambali, Pemilu 2024 merupakan hajat lima tahunan dan kembali ke titik NOL utk memilih Presiden yang kredibel, memiliki Wawasan Kebangsaan yang tinggi, mengedepankan Keutuhan NKRI, mengayomi masyarakat dan mensejahterakan masyarakat dari lintas sektoral. Untuk itu, Pesta Demokrasi ini harus disambut riang gembira bukan dengan mengerikan seperti Pemilu-Pemilu sebelumnya yang memecah belah sesama anak Bangsa, karena Pemilu 2024 bukanlah sesuatu yang mengerikan.

Baca Juga:   HARI PANGAN SEDUNIA, Parlindungan Purba Ajak Semua Kalangan Menjaga Kelestarian Air Untuk Masa Depan Kehidupan

“Kita ajarkan pada anggota-anggota kami untuk tidak mudah terprovokasi ketika ada hal-hal yang mencoba memancing kericuhan,” tandasnya.

Contohnya, kata Kyai Khambali, peristiwa pembacaan doa oleh salah seorang artis pada saat itu. Walaupun menjadi polemik di Tanah Air, dirinya mengimbau anggotanya untuk tidak reaktif.

Justru, sebaiknya diberikan  pemahaman pada masyarakat bahwa hal yang dilakukan artis tersebut tak perlu dicontoh.

“Ini kita kondisinya muslim sesama muslim bukan perang badar sehingga tidak perlulah memancing orang untuk berbenturan satu sama lain,” pungkasnya.

Untuk Itu, Khambali yang juga Pengurus Harian BPET MUI Pusat ini mengajak semua elemen ikut peduli. Pemilu 2024 hendaknya tidak membawa simbol-simbol keagamaan dan sentimen keagamaan sebagai alat untuk memecah belah sesama Anak Bangsa dan hindari bahasa-bahasa yang bukan mencerminkan akhlak dan adab kita apalagi kita yang sudah terbiasa dengan mengedepankan Etika dan Attitude yang sangat beradab.

Baca Juga:   Gagas Peran Islam Washatiyah Ciptakan Ruang Publik yang Aman, Majelis Sholawat Ahlul Kirom Gelar Halaqah Kebangsaan