Mediasumutku.com | Tavullia : Pemabalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, berkarier di dunia balap motor profesional sejak 1996. Telah banyak prestasi yang diukir pembalap berjuluk The Doctor tersebut. Setiap prestasi yang Rossi ukir kerap dilatarbelakangi persaingan panas dengan para pembalap lain.
Max Biaggi, Casey Stoner, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, adalah sederet pembalap besar yang pernah bersaing dengan Rossi. Persaingan itu terkadang berubah menjadi perselisihan. Rossi menjelaskan bahwa setiap perselisihan itu terjadi tanpa kesengajaan, terutama saat dirinya masih muda.
Rossi menilai semua perselisihan itu terjadi karena sikap kompetitifnya. Rossi mengibaratkan sikap kompetitif seperti DNA pemenang, yang hanya dimiliki para pembalap tertentu dalam kejuaraan. Saat Rossi bertemu pembalap lain yang sama-sama mengincar gelar juara, DNA pemenang akan berperan penting di akhir kejuaraan.
Menurut Rossi, DNA pemenang yang akan membedakan antara pembalap kuat dengan juara. Rossi yang mengoleksi sembilan gelar juara (tujuh MotoGP, satu 250cc, dan satu 125cc) sudah membuktikannya di atas lintasan balap.
Jujur, saya tidak pernah memikirkan hal ini (persaingan dengan para pembalap lain), mungkin saya akan memiliki beberapa keuntungan (dari persaingan itu), tetapi jujur itu adalah hal-hal yang tidak diputuskan, tetapi dilakukan, terutama ketika Anda berusia 25 tahun,” ujar Rossi, menyadur dari Tutto Motori Web, Sabtu (6/6/2020).
“Saya pikir itu adalah dalam DNA pemenang untuk memiliki kejahatan kompetitif di saat-saat penting yang kemudian membuat perbedaan antara yang sangat kuat dan seorang juara dalam olahraganya,” pungkasnya.