DELISERDANG – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengucapkan terima kasih kepada PT Pacific Medan Industri (Pamin) dan sejumlah sektor usaha yang tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), meski perusahaan tersebut tengah melakukan efisiensi menyelamatkan bisnisnya yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Musa Rajekshah saat melakukan kunjungan kerja ke PT Pamin di Kawasan Idustri Medan (KIM) II, Jalan Pulau Nias Selatan IV, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Selasa (9/11).
Kehadiran Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah disambut oleh General Manager PT Pamin Ali Saleh Sulaiman, Deputi General Manager PT Pamin Abdulrahman Saeed, Plant Manager PT Pamin Sumali, General Manager PT Palmindo Abdullah Muqbil dan General Manager PT Oleochem and Soap Industri Ashish Sharma.
Kunjungan diawali dengan melihat lokasi felling plant atau ruang pengemasan produk minyak goreng dan produk PT Pamin lainnya. Dalam kesempatan tersebut, General Manager Ali Saleh Sulaiman mengaku pihaknya telah mengurangi produksi selama pandemi.
“Sebelumnya perusahaan mampu memproduksi minyak goreng sebanyak 300 sampai 350 kontainer per minggu untuk memenuhi pasar lokal dan mancanegara, sekarang hanya 100 kontainer saja,” ujarnya.
Plant Manager Sumali menambahkan, meski produksi menurun, dari sebelumnya 24.000 ton sampai 25.000 ton kini hanya tinggal 15.000 ton sampai 17.000 ton per minggu, pihak perusahaan tetap mengupayakan tidak melakukan PHK kepada karyawannya. “Meski jumlahnya turun Pak, tapi kami tidak ada melakukan PHK kepada karyawan,” katanya.
Menurut Sumali, pihaknya meminta perhatian pemerintah khususnya terkait keterbatasan kontainer keluar dan lainnya dalam proses pengiriman barang ekspor saat di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang dikelolah oleh PT Pelindo. Selain itu juga, perhatian pemerintah dalam hal penelitian isu kelapa sawit di Sumut.
“Kami berharap ada laboratorium bertaraf internasional di Sumut untuk menganalisa isu sawit, sehingga kami tidak perlu lagi mengirim sampel sampai ke Malaysia atau ke Jerman, apalagi biaya pengirimannya juga cukup mahal. Saya yakin kita bisa karena banyak ahlinya di sini, dulu Malaysia belajar sama kita di Indonesia,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Musa Rajekshah menyampaikan kunjungannya ke PT Pamin untuk mendengarkan permasalahan yang dihadapi para pengelolah perusaan khususnya dalam hal ekspor. “Tadi sudah disampaikan kendalanya dan ini menjadi catatan kami, namun saya perlu juga mendengar langsung dari Pelindo terkait keterbatasan kontainer yang keluar dari pelabuhan itu apa, secepatnya kami akan komunikasi ke Pelindo,” ujar Ijeck.
Ijeck juga berjanji akan menyampaikan harapan terkait adanya laboratorium kelapa sawit bertaraf internasional ke kementerian, dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Namun, tambah Ijeck, hal penting saat ini adalah selama pandemi pihaknya berharap perusahaan-perusahaan di Sumut bisa bertahan dan dapat mempertahankan karyawannya sehingga tidak dirumahkan.
“Saya mendengar tadi PT Pamin tidak ada melakukan pemberhentian karyawan meskipun dalam suasana sulit saat ini, kami dari pemerintahan sangat berterima kasih dan muda-mudahan ini dapat diikuti oleh perusahaan yang lain sehingga Sumut dapat bangkit dan Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi Sumut saat ini juga tumbuh positif 4% secara secara year on year (yoy),” tutup Ijeck.**