mediasumutku.com | MEDAN – Masih lemahnya pengawasan lingkungan di Kota Medan dinilai salah satu penyebab terjadinya bom bunuh diri mengguncang Mapolrestabes Medan. Peristiwa yang terjadi Rabu (13/11/2019) pagi ini menewaskan terduga pelaku serta mencederai enam orang terdiri dari 4 polisi dan 2 masyarakat sipil.
‘’Plt Walikota Medan Akhyar Nasution mesti lebih agresif dan pro aktif menggalakkan keamanan dan kenyamanan lingkungan,’’ ucap praktisi hukum dan tokoh pendidikan Dr. Drs. H. Mhd Syafi’i, SH, MH, M.Si kepada wartawan di Medan.
Seperti diberitakan, pelaku bom bunuh diri di Markas Polisi Kota Medan, Sumatera Utara, berinisial RMN, sebelumnya bertempat tinggal di Jalan Jangka Gang Tenteram, Kecamatan Medan Petisah. Namun setelah menikah pindah di kawasan Medan Marelan.
‘’Plt Walikota Medan Akhyar Nasution harus menggerakkan dan menginstruksikan kepada jajaran termasuk para kepala lingkungan untuk rutin mengontrol keberadaan warganya. Mana yang masuk, tinggal menetap atau sementara harus didata, dikontrol dan diawasi. Bila aktifitas warga yang mencurigakan segera lapor polisi,’’ sebut Mhd Syafii.
Kota Medan sebagai barometer Sumatera Utara dan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia yang berbatasan langsung dan dekat dengan Malaysia serta Singapura harus tetap menjaga kekondusifan agar investor nyaman berinvestasi.
‘’Salah satu contoh menjaga kekondusifan itu seperti merangkul atau mengakomodir para ustadz-ustadzah untuk dapat memberikan kesejukan dan ceramah yang persatuan dan kesatuan bangsa, menjauhi tindakan radikalisme serta intoleransi,’’ tutur Mhd Syafii.