MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mendukung Badan Kepegawaian Nasional (BKN) mewujudkan satu data Aparatur Sipil Negara (ASN). Satu data ASN merupakan sistem data mengenai ASN yang terintegrasi.
Sistem tersebut merupakan wujud nyata implementasi transformasi manajemen ASN di masa digitalisasi. Diharapkan dengan Satu Data ASN, setiap instansi dapat memetakan kemampuan para ASN. Sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Kami (Pemprov) mendukung BKN mewujudkan Satu Data untuk mewujudkan layanan ASN lebih baik,” kata Asisten Administrasi Umum Hasmirizal saat mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada Sosialisasi Digitalisasi Manajemen ASN untuk Mewujudkan Layanan Paperless di Hotel JW Marriot, Medan, Kamis (28/7).
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergi setiap pihak. “Kolaborasi merupakan kata kunci yang harus dilakukan bersama, maka pemerintah daerah dan instansi agar dapat bersama-sama, ini sesuai dengan program kami mewujudkan Sumut Bermartabat,” kata Hasmi.
ASN, kata Hasmi, tidak boleh lagi berada di zona nyaman. ASN mestilah berupaya mengikuti perkembangan teknologi yang kian pesat. “Kemajuan ASN membawa perubahan bagi pemerintah dan pelayanan publik bagi masyarakat untuk mempercepat pelayanan,” ucap Hasmi.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Nasional Bima Haria Wibisana mengatakan Satu Data memiliki fungsi yang penting untuk memberikan pelayanan publik yang super. “Anda nggak akan bisa memberikan pelayanan publik yang super tanpa satu data, jadi kita ingin sekali punya data itu baik satu data nasional maupun satu data ASN,” ujar Bima.
Dengan Satu Data ASN pemerintah bisa memetakan kemampuan dan kondisi ASN. “Jika saya punya Satu Data ASN yang bagus saya bisa tahu berapa ASN yang perlu rumah, berapa ASN yang sedang sakit dan perlu biaya berobat,” kata Bima.
Selain itu sistem tersebut bisa membuat ASN semakin transparan. Sehingga nantinya muncul integritas dari seorang ASN lantaran tidak bisa main-main. “Satu Data itu penting justru untuk melayani, itu yang kita ingin kejar, kita ingin membangun data ASN dimana data itu interchange, anda akan transparan jadi otomatis integritas akan muncul,” kata Bima. Pemprov Sumut Dukung Satu Data ASN
MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mendukung Badan Kepegawaian Nasional (BKN) mewujudkan satu data Aparatur Sipil Negara (ASN). Satu data ASN merupakan sistem data mengenai ASN yang terintegrasi.
Sistem tersebut merupakan wujud nyata implementasi transformasi manajemen ASN di masa digitalisasi. Diharapkan dengan Satu Data ASN, setiap instansi dapat memetakan kemampuan para ASN. Sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Kami (Pemprov) mendukung BKN mewujudkan Satu Data untuk mewujudkan layanan ASN lebih baik,” kata Asisten Administrasi Umum Hasmirizal saat mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada Sosialisasi Digitalisasi Manajemen ASN untuk Mewujudkan Layanan Paperless di Hotel JW Marriot, Medan, Kamis (28/7).
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergi setiap pihak. “Kolaborasi merupakan kata kunci yang harus dilakukan bersama, maka pemerintah daerah dan instansi agar dapat bersama-sama, ini sesuai dengan program kami mewujudkan Sumut Bermartabat,” kata Hasmi.
ASN, kata Hasmi, tidak boleh lagi berada di zona nyaman. ASN mestilah berupaya mengikuti perkembangan teknologi yang kian pesat. “Kemajuan ASN membawa perubahan bagi pemerintah dan pelayanan publik bagi masyarakat untuk mempercepat pelayanan,” ucap Hasmi.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Nasional Bima Haria Wibisana mengatakan Satu Data memiliki fungsi yang penting untuk memberikan pelayanan publik yang super. “Anda nggak akan bisa memberikan pelayanan publik yang super tanpa satu data, jadi kita ingin sekali punya data itu baik satu data nasional maupun satu data ASN,” ujar Bima.
Dengan Satu Data ASN pemerintah bisa memetakan kemampuan dan kondisi ASN. “Jika saya punya Satu Data ASN yang bagus saya bisa tahu berapa ASN yang perlu rumah, berapa ASN yang sedang sakit dan perlu biaya berobat,” kata Bima.
Selain itu sistem tersebut bisa membuat ASN semakin transparan. Sehingga nantinya muncul integritas dari seorang ASN lantaran tidak bisa main-main. “Satu Data itu penting justru untuk melayani, itu yang kita ingin kejar, kita ingin membangun data ASN dimana data itu interchange, anda akan transparan jadi otomatis integritas akan muncul,” kata Bima.