mediasumutku.com|MEDAN-Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin SSos MSi mengungkapkan, dunia saat ini tengah mengalami disrupsi atau perubahan besar-besaran.
“Mahasiswa atau anak muda adalah pembaharu yang memberikan perubahan besar bagi dunia. Untuk itu, mahasiswa harus mampu menjadi problem solver, atau pemecah masalah,” ujar Dr Muryanto pada pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) USU 2021, Kamis (12/8/2021).
Menurutnya, mahasiswa selaku warga native digital, harus bisa lebih maju dari pada generasi pendahulunya, kalangan native analog. Dia meminta, para mahasiswa untuk bisa mengeksplore dan mencari ilmu pengetahuan ke mana pun serta di mana pun, terutama secara virtual.
Saat ini, katanya dunia digital menjadi khasanah dan kekayaan sumber bahan ajar yang berada dalam kampus maupun di luar kampus yang sangat penting dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Para mahasiswa harus mengasah kemampuan dan skill. Belajar pada kurikulum di program studi anda sangat penting, tetapi belajar ilmu lain juga sangat penting,” ungkapnya.
Demikian pula bergaul dengan satu teman prodi itu penting, tetapi bergaul dengan teman fakultas dan prodi yang lain juga sangat penting.
“Bukan hanya itu, bergaul dan berinteraksi dengan alumni yang punya profesi berbeda-beda serta bergaul dengan industri dan dunia kerja juga sesuatu yang sangat penting,” paparnya.
Lebih jauh ia mengingatkan, disrupsi itu lebih dari perubahan radikal. Disrupsi adalah perubahan up size down, terutama perubahan dari analog ke perubahan digital.
Dijelaskannya, setiap mahasiswa memiliki talentanya masing-masing yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Itulah kesempatan diberikan di kampus saat ini yang disebut dengan Merdeka Belajar.
“Saudara punya kemerdekaan untuk belajar dari dosen dan orang lain. Kurikulum terus akan berproses menjadi lebih terbuka dan memberikan kesempatan untuk mengeksplore ilmu pengetahuan yang lain,” katanya
Kampus, tambahnya, diberikan kesempatan untuk merdeka yaitu Kampus Merdeka. Kesempatan ini harus dieksplorasi semaksimal mungkin, karena pada akhirnya mahasiswa dimandatkan untuk dua hal sekaligus yang sangat penting, yaitu bekerja untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa.
Kegiatan PKKMB di USU tahun akademi 2021/2022 ini untuk pertama kalinya digelar dengan menggunakan konsep panggung virtual.
Kegiatan dilaksanakan secara daring dari 12 dan 13 Agustus 2021 itu bertema “Transformasi untuk USU Terbaik”.
Hadir dalam pembukaan PKKMB, Ketua Senat Akademik USU, Ketua Dewan Guru Besar USU, para Wakil Rektor dan jajaran pimpinan fakultas serta dosen. Ketua Majelis Wali Amanat USU Dr Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir pada kesempatan yang sama menegaskan USU memiliki tanggung jawab sebagai lembaga yang membentuk karakter.
“Bukan sekadar membangun intelektualitas belaka, namun juga kemanusiaan dan peradaban,” kata Nurmala Kartini.
Sedangkan dalam sambutan virtualnya, Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim mewajibkan Perguruan Tinggi untuk melakukan transfer kredit dengan hitungan 20 SKS untuk setiap program kampus merdeka.
Selain itu, Mendikbud juga menyediakan beasiswa gelar dan non gelar untuk mahasiswa aktif di seluruh Indonesia, salah satunya adalah beasiswa unggulan yang dapat diikuti mahasiswa baru.
Komitmen tersebut diberikan Mendikbud untuk memerdekakan pendidikan sebagaimana yang dimunculkan dalam kebijakan Kampus Merdeka.
Menjadi mahasiswa, disebutkan Nadiem, memiliki kemerdekaan lebih luas untuk menentukan masa depan.
Mendikbudristek memberikan hak untuk belajar di luar prodi/kampus selama 3 semester.
Menurutnya banyak hal bisa dilakukan dalam koridor Kampus Merdeka, yang dirancang untuk memberi ruang kepada mahasiswa dengan keragaman minat dan ketertarikannya.
“Hal itu untuk mendapatkan pengalaman yang tidak didapatkan di dalam kelas atau buku text dan akan menjadi kendaraan untuk meraih mimpi masa depan,” tandasnya.
USU pada tahun akademi 2021/2022 menerima mahasiswa baru dari jalur SNMPTN sebanyak 2.131 orang, jalur SBMPTN 2.463 orang, jalur SMM 2.889 orang dan 1.170 dari jalur SPMPD. (MS7)