Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Headline

PMI Ilegal Kembali dari Malaysia Numpang Kapal Nelayan Diamankan TNI AL

×

PMI Ilegal Kembali dari Malaysia Numpang Kapal Nelayan Diamankan TNI AL

Sebarkan artikel ini

Tanjungbalai – Prajurit TNI Angkatan Laut (AL) mengamankan sebuah kapal nelayan yang ditumpangi dua orang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal tanpa dokumen yang melakukan perjalanan dari Selangor Malaysia, menuju perairan Asahan.

Kapal nelayan yang diamankan bernama KM. Berkah GT12. Personel TNI AL yang melakukan patroli laut Selat Malaka di atas kapal perang KRI Beladau 643 mendapati kapal nelayan mencurigakan itu melaju pada Jumat (3/6/2022) dini hari tanpa menggunakan lampu.

“Karena kapal ini mencurigakan patroli laut KRI Beladau 643, dipimpin Mayor Laut (P) Nana Suryana Idris, kemudian melakukan pengejaran terhadap kapal nelayan ini dan memberhentikannya. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap muatan kapal ditemukan dua orang PMI Ilegal,” kata Komandan Pangkalan TNI AL Tanjungbalai Asahan (TBA) Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang, kepada wartawan.

Baca Juga:   Lanal Tanjungbalai- Asahan Kini Miliki Kapal Cepat Tempur RHIB

Setelah diamankan, terungkap identitas kedua PMI itu seorang pria dan wanita yakni atas nama, Leni Ikawati (37) warga Perdagangan Simalungun dan Surip Abadi Projo (20) warga Sei Kepayang Timur Asahan.

Tak hanya itu, turut diamankan juga nahkoda kapal berinisial R (42), dan dua anak buah kapal (ABK) yakni S (40) dan B (34). “Saat ini kapal nelayan bersama tiga orang ABK dan 2 PMI masih kita amankan di pangkalan Lanal Tanjungbalai – Asahan untuk proses lebih lanjut,” terang Aan.

Untuk diketahui, perjalanan PMI ilegal dan dan menuju Malaysia dengan menumpangi kapal – kapal nelayan menang bukanlah modus baru dalam perjalanan tindak pidana penyelundupan orang (TPPO) di wilayah Asahan – Tanjungbalai. Panjangnya garis pantai dan perairan Asahan dilengkapi dengan banyaknya pelabuhan tikus nelayan membuat jalur ini menjadi favorit dan tujuan para pekerja migran agar bisa ke luar negeri, bekerja melalui jalur tak resmi.

Baca Juga:   Diikuti 8 Tim, Danlanal Cup 2021 Dibuka  

Padahal, perjalanan menggunakan kapal nelayan mengarungi selat Malaka agar sampai di Malaysia itu penuh resiko dengan menghadapi gelombang ombak serta cuaca tak menentu.

Salah satu faktor tingginya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan ilegal ini dikarenakan hingga saat ini pelabuhan penumpang Teluk Nibung yang melayani rute domestik Asahan – Portklang Malaysia belum juga beroperasi sejak awal pandemi Covid-19. (MS10)