Scroll untuk baca artikel
17 AGUSTUS FLYER bu Merry for web square
17 AGUSTUS FLYER pak Budi for web square
previous arrow
next arrow
CALEG PROVINSI SUMUT 2 FLAYER UACPAN 17 AGUSTUS
CALEG PROVINSI SUMUT 4 FLAYER UACPAN 17 AGUSTUS
CALEG PROVINSI SUMUT 2 FLAYER UACPAN 17 AGUSTUS
CALEG PROVINSI SUMUT 4 FLAYER UACPAN 17 AGUSTUS
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Produksi CPO Malaysia Diprediksi Bakal Naik 4,6%

×

Produksi CPO Malaysia Diprediksi Bakal Naik 4,6%

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | KUALA LUMPUR – Pihak Malaysian Palm Oil Board (MPOB) baru akan mengumumkan data resmi soal crude palm oil (CPO) bulan September pada 10 Oktober 2019.

Tapi, sejumlah survei menunjukkan industri kelapa sawit di negeri jiran itu tengah menghadapi tekanan. Salah satunya, survei yang digelar Reuters memperlihatkan stok CPO Malaysia per September 2019 naik 11,9% dari posisi bulan Agustus menjadi 2,52 juta ton.

Artinya, persediaan CPO Malaysia mencapai rekor tertinggi dalam lima bulan terakhir. Kenaikan stok bakal memberikan tekanan terhadap harrga CPO yang sebelumnya telah mencapai level terendah lebih dari satu bulan pada akhir September.

Di sisi lain, produksi CPO Malaysia diperkirakan naik 4,6% month-to-month (mtm) sebesar 1,91 juta ton.

Baca Juga:   Ini Kata Sarbumusi, KSPN dan KSBSI Soal Kasus BPJAMSOSTEK

Namun, merujuk survei tersebut, kenaikan stok utamanya disebabkan oleh kinerja ekspor CPO Malaysia yang melemah untuk pertama kalinya sejak tiga bulan terakhir.

Volume ekspor diperkirakan menyusut 19,4% menjadi 1,40 juta ton karena melemahnya permintaan dari India.

“Ekspor yang rendah ke India karena mereka membeli lebih banyak CPO dari Indonesia akibat kenaikan bea impor,” kata seoarang manager di perusahaan perkebunan Malaysia yang tidak bersedia dikutip namanya.

Berdasarkan data pada September 2019 India telah menaikkan bea impor CPO asal Malaysia dari 45% menjadi 50%. Kebijakan yang berlaku selama enam bulan itu dilakukan untuk menekan lonjakan impor dan membantu industri pengolahan lokal.