Scroll untuk baca artikel
Berita SumutHeadlinePerkebunan & PertanianSumut

Program ABDIMAS, Guru Besar USU Lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat Petani Karo

×

Program ABDIMAS, Guru Besar USU Lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat Petani Karo

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) wajib mengabdi kepada masyarakat yang merupakan salah satu pelaksanaan dari Tridharma Perguruan Tinggi melalui Program Mono Tahun Reguler dalam Skema “Profesor Mengabdi “ yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian pada Masyarakat USU Tahun 2022.

Tim pengabdian ini diketuai oleh Prof.Dr.Erna Frida,M.Si, dan anggota Prof. Dr. Ir. Noverita Sprinse Vinolina, MP dan Ir. Ferry Rahmat Astianta Bukit,ST.,MT beserta lima orang mahasiswa.

Tim guru besar, dosen dan mahasiswa melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo dengan mensosialisasikan cara pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah pertanian seperti kubis, kol, wortel dan sayuran lainnya.

Baca Juga:   Kadis Budpar: Potensi Seni Budaya Sumut Layak Tampil di Dunia Internasional

Pengabdian kepada masyarakat ini, kata Erna Frida, Jumat (12/8/2022) mengambil tema “Pengolahan Limbah Padat Sayuran Kubis Dan Isi Rumen Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) Di Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo”.

“Pada awal kegiatan, kita melakukan perakitan alat yang dibutuhkan untuk membuat POC selanjutnya dilakukan pencacahan terhadap limbah-limbah sayuran oleh mahasiswa. Limbah tersebut dimasukkan ke dalam tong yang sudah disediakan beserta rumen sapi kemudian ditutup rapat, ” katanya.

Dalam paparannya Prof.Dr.Erna Frida,M.Si, dan anggota Prof. Dr. Ir. Noverita Sprinse Vinolina, MP, mengajak kelompok tani untuk memanfaatkan limbah pertanian disekitarnya karena pupuk kimia selain harganya mahal juga dapat merusak unsur hara dalam tanah.

Baca Juga:   Gubernur AAL Dorong para Taruna Berani Tampilkan Bakat & Kemampuannya

Ketua Kelompok Tani Arih Ersada Anas Sembiring merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini karena pupuk kimia sangat mahal serta berkurangnya produksi pertanian dan berharap agar kegiatan pengabdian dapat terus dilakukan secara berkesinambungan.
.
Erna Frida menambahkan, tim pengabdian dan nara sumber akan terus memantau kegiatan pembuatan pupuk organik cair di Desa Semangat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo.