Scroll untuk baca artikel
HeadlineNasionalPeristiwaSumut

Ratusan Rumah Di Sergai Rusak Dihantam Angin Puting Beliung

×

Ratusan Rumah Di Sergai Rusak Dihantam Angin Puting Beliung

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com| Sergai-Hanya waktu dua jam hujan lebat dan disertai angin, Ratusan rumah di Dua Kecamatan Teluk Mengkudu dan Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) rusak di terjang angin puting beliung, Senin (11/5/2020) malam sekira pukul 21:00WIB.

Supon(43)warga Dusun V Paya
Nibung 2 Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu salah satu warga korban angin puting beliung yang rumahnya mengalami rusak dibagian atap rumah mengatakan saat kejadian dirinya sedang sholat Tarawih di masjid yang jauh dari rumah, sedangkan istri Ana(40) dan seorang anaknya tengah berada di rumah.

“Saat kejadian saya sedang berada di masjid sedang melaksanakan sholat tarawih. Usai sholat saya di telepon istri saya yang sedang berada dirumah, bahwa atap rumah pada terbangan ketika itu saya langsung pulang. Setiba dirumah warga sudah banyak berkumpul’,kata Supon yang juga selaku Kepala Dusun setempat kepada wartawan, Senin(11/5) malam.

Menurut keterangan istri saya, bahwa kejadian sekira pukul 21:00 WIB. Hujan cukup lebat dan disertai angin kencang. Saat itu istri saya mendengar suara benturan keras sehingga istri saya melihat situasi luar namun karna hujan lebat dan sertai angin istri saya langsung masuk dan tiba tiba atap rumah beterbangan”terang Supon.

Baca Juga:   Darma Wijaya: Hari Kemerdekaan, Momen Wujudkan Nilai Perjuangan Para Pahlawan

Sementara itu, Camat Teluk Mengkudu Romian Parulian Siagian di hubungi mengatakan data sementara di Kecamatan Teluk Mengkudu rumah warga yang rusak akibat puting beliung yang disertai hujan ada 32 unit rumah mengalami rusak ringan di 3 Desa yakni Desa Seibuluh 22 rumah, Pematang Setrak 7 rumah dan Desa Sialang Buah 3 rumah.

Hal serupa dikatakan Ansar(56) warga Dusun II Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan, Sergai yang juga merupahkan salah satu korban angin puting beliung yang rumahnya mengalami rusak berat hingga rubuh, Selasa(12/5) kepada wartawan mengatakan saat kejadian dirinya bersama salah satu anaknya sedang sholat Tarawih di masjid yang tak jauh dari rumah, sedangkan istri Asmah (49) dan seorang anaknya tengah berada di rumah.

Baca Juga:   Bupati Sergai Tinjau Lokasi Lahan Pemakaman Korban Diduga Terjangkit Covid-19

“Sebelum berangkat ke masjid saya sempat berpesan jika turun hujan dan angin kencang, segera keluar rumah, sehingga saat hujan lebat yang disertai angin kencang istri dan anaknya langsung keluar rumah, setelah itu rumah kami yang terbuat dari dinding tepas dan atap daun rumbia langsung rubuh rata dengan tanah sekira pukul 21:00″, terang Ansar sedih.

Ansar yang hanya bekerja sebagai buruh tani hanya bisa berharap bantuan donatur dan Pemerintah untuk bisa kembali membangun rumahnya, karena jika mengharapkan swadaya tidak akan mampu, terlebih disaat pandemi virus Corona ini”ujar Ansar kepada wartawan dilokasi.

Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Bayas Ruslizar kepada wartawan mengatakan data sementara 40 rumah di 4 Dusun Desa Lubuk Bayas dihantam angin puting beliung dengan kondisi rusak berat dan ringan.

Baca Juga:   Kejati Sumut Siapkan Sipelakudumas Berbasis Android

” Untuk rumah pak Ansar telah masuk program bedah rumah dari Dana Desa, meski Desa Desa belum turun, kita akan menggunakan dana pendahuluan agar pak Ansar dan keluarganya bisa kembali menempati rumahnya”, terang Ruslizar yang mengakui keseharian Ansar bekerja sebagai buruh tani.

Hal senada diutarakan Kepala Desa Sei Nagan Lawan Kecamatan Perbaungan Mahyaruddin, data sementara sebanyak 43 rumah warga rusak berat dan ringan akibat angin puting beliung, serta ruangan bagian belakang kantor Desa rusak tertimpa pohon.

Camat Perbaungan Benny Saragih yang dihubungi awak media mengatakan data sementara di Kecamatan Perbaungan rumah warga yang rusak akibat puting beliung yang disertai hujan 99 unit dengan kondisi rusak berat dan ringan di 5 Desa yakni Desa Lubuk Bayas, Desa Sei Naga Lawan, Desa Cinta Air, Desa Suka Jadi dan Desa Sei Sijenggi.