Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Headline

Viral, Perjuangan PMI Mudik dari Malaysia ke Asahan Karam di Perairan Malaysia

×

Viral, Perjuangan PMI Mudik dari Malaysia ke Asahan Karam di Perairan Malaysia

Sebarkan artikel ini

ASAHAN – Sebuah postingan dengan narasi cerita perjuangan tiga orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia demi mudik ke kampung halamannya di Asahan, Sumatera Utara (Sumut) viral di sosial media.

Dilihat wartawan, Sabtu (23/4/22) postingan dan telah dibagikan lebih dari tiga ratus kali melalui akun Facebook Wenz Irawan.

Dalam kisahnya, pemilik akun menceritakan perjalanan nyata 3 orang PMI yang nekat mudik menyeberangi lautan menggunakan speed boat berangkat dari Kuala Selangor, Malaysia pada tanggal 12 April 2022 lalu. Ketiganya adalah Ali, Mega dan Wahyudi alias Nanang. Ada beberapa foto yang dibagikan termasuk sebuah video detik-detik mereka baru berangkat dari Malaysia dan sebelum kapal karam.

Dalam cerita itu disebut speed boat yang mereka naiki setelah tiga jam melakukan perjalanan karam di tengah laut di wilayah perairan Malaysia karena menabrak jaring pukat. Mereka terombang ambing beberapa hari di tengah laut menggunakan pelampung. Ali dan Mega yang merupakan pasangan suami istri berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan secara terpisah. Mereka kemudian diantar kembali ke Malaysia. Sementara Nanang tak diketahui nasibnya hingga kini.

Berikut isi dari unggahan postingan akun Wenz Irawan :

Peristiwa ini terjadi ketika selasa Malam rabu tgl 12 April, Wahyudi (Nanang) bersama 2 temannya yg merupakan suami istri yaitu Ali & Mega, mereka memutuskan utk pulang ke Asahan melalui jalur laut menggunakan speedboat milik Ali tersebut. Berangkat dari Kuala Selangor (wilayah Tanjung Karang) Malaysia.

Baca Juga:   Poldasu Masih Cari Alat Butki Soal Kematian Hakim PN Medan

Setelah beberapa jam perjalanan, tiba-tiba boat Mereka menabrak jaring pukat sehingga mengakibatkan boat mereka terbalik, dan pada saat itu mereka sempat terpisah karna ombak yg cukup kencang, masing-masing mereka mengapung dengan pelampung dan beberapa derigen kosong.

Malam itu Mega yang mengapung melihat kapal nelayan melintas dan dia mencoba untuk meminta pertolongan, namun mungkin karena para nelayan ni ketakutan atau bingung setelah mereka lihat mereka memutuskan utk pergi, namun karena Mega benar-benar menangis histeris dan meminta bantuan, akhirnya para Nelayan yg tidak bisa berbahasa melayu maupun Indonesia tersebut menaikkan Mega dan menaruhnya didalam dek kapal, Mega memohon kepada mereka utk mencari Ali & Nanang, setelah dilakukan pencarian tetapi tidak ditemukan, akhirnya mereka memutuskan utk tidak melanjutkan pencarian, namun karena kapal nelayan tersebut biasanya akan berhari-hari dilaut baru lah pada hari Jumat 15 April 2022 mereka bisa berlabuh di daratan Malaysia kembali.

Barulah akhirnya Mega bisa memberi kabar kepada keluarga yg di Malaysia dan juga di Indonesia. Keluarga di Malaysia memutuskan utk menyisiri lautan utk mencari Ali & Nanang lagi namun sampai Jumat malam tidak juga ditemukan.

Baca Juga:   Kajati Sulteng Cup 1 2023 Berakhir, Emilwan Ridwan Ajak Masyarakat Hidupkan Cabor Tenis Lapangan

Lalu, pada hari Sabtu 16 April 2022 ada nelayan yg berlabuh dan membawa Ali. Ali dititipkan di kapal nelayan tersebut karena nelayan yg menemukan Ali yang sedang terombang-ambing diatas puing fiber speedboatnya merupakan nelayan Vietnam yg mungkin akan berhari-hari di lautan, jadi Ali sudah sempat beberapa hari di kapal nelayan tersebut hingga akhirnya ada kapal utk ditumpangkan ke daratan.

Menurut keterangan Ali, dia dan Nanang sempat 1 malam bersama mengapung, Nanang menggunakan Pelampung & derigen sepagai pelampung, namun karena ombak yg lumayan kencang membuat mereka terpisahkan.
Dan sampai saat ini belum di temukan dimana keberadaan Nanang.

Pihak keluarga sudah mencoba dengan segala cara membuka komunikasi dan membuat laporan kepada pihak polisi malaysia dan juga basarnas Asahan/ Tanjung Balai.

Namun menurut Basarnas, titik koordinat yg tertera di atas berada di perairan Singapura.

Utk solusinya mereka mengusulkan utk menghubungi 115 yaitu Basarnas Pusat.

Namun bagi kami yg terlalu awam dalam menghadapi peristiwa semacam ini, membuat kami kebingungan dan sedikit kelimpungan.

Dan kami tetap berfikir positif bahwa Nanang masih dalam keadaan selamat dan akan kembali kepada keluarga segera.

Baca Juga:   Luncurkan Aplikasi Si Jamu Kuat, Wabup Sergai Optimis Pelayanan di Pengadilan Agama Sei Rampah Makin Baik

Mohon bantuan dari teman-teman yg bisa membantu, setidaknya kirimkan doa utk keselamatan Nanang Wahyudi ..aamiinnn.

Wartawan, kemudian mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke pemilik akunnya langsung, Wenz Irawan dan menyatakan apa yang ditulisnya itu kisah nyata yang dialami ke tiga rekannya.

“Kejadiannya benar kisah nyata. Kalau yang hilang ini masih saudara saya,” kata Irawan.

Dia mengatakan pihak keluarga mendapat kabar musibah tersebut dari cerita keluarga Ali dan Mega. Katanya, di Malaysia mereka juga sudah berupaya melakukan pencarian sendiri terhadap Nanang namun tak berhasil ditemukan.

Status dokumen keimigrasian ketiganya yang tidak jelas membuat kasus ini tak dilaporkan ke pejabat berwenang di sana.

“Masalahnya itu bang, mereka kosong. Enggak ada dokumen. Makanya Ali dan Mega ini takut kalau melaporkan kejadian itu di sana,” ujarnya.

Irawan menceritakan sebelumnya mereka memang pernah mencoba melakukan perjalanan serupa dengan speedboat tersebut dan berhasil.

“Karena pernah berhasil mencoba pakai speedboat itu, jadi kali ini mau mudik dicoba lagi ternyata ada musibah seperti ini,” kata dia.

Kini pihak keluarga hanya bisa menunggu keajaiban doa agar Nanang bisa kembali. (MS10)

Foto: Tangkapan layar akun facebook Wenz Irawan. (Istimewa)