Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlinePeristiwaPerkebunan & PertanianSumut

Petani Sawit di Labura Diseret Buaya di Sungai Simangalam

×

Petani Sawit di Labura Diseret Buaya di Sungai Simangalam

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Asahan – Petugas gabungan hingga kini masih mencari keberadaan Ponidi (47) seorang petani sawit yang saat bekerja memanen di lahan miliknya menggunakan sampan tiba-tiba diterkam oleh seekor buaya rawa  dan menyeretnya di Sungai Simangalam, Kabupaten Labuhanbatu Utara pada Minggu (26/7/2020) lalu. Menurut informasi, kejadian tersebut disaksikan langsung oleh isteri korban.

Hingga sampai saat ini keberadaan korban yang merupakan warga Desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan itu masih dicari oleh  tim gabungan yang terdiri dari TNI – Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungbalai-Asahan hingga hari ke tiga, Selasa (28/7/2020).

Menurut informasi diperoleh dari Sukardi, selaku kepala Kedaruratan dan Logistik BPBD menyatakan, saat kejadian para saksi yang melihat korban diseret buaya tidak dapat bebuat banyak untuk menolong. Hal itu berdasarkan cerita yang disampaikan oleh isteri korban yang saat diseret buaya korban sempat berulang kali meneriakkan takbir.

Baca Juga:   Sebaran Covid-19 di Kabupaten Labuhanbatu Utara Terus Naik

“Cerita saksi salah satu isteri korban ini saat kejadian sekitar jam 11.00 WIB, waktu diseret buaya itu korban sempat teriak dan mengucap takbir Allahu Akbar,” kata Sukardi.

Hingga saat ini, tambahnya isteri korban terlihat sangat trauma dan sulit diwawancarai pasca menyaksikan kejadian mengerikan yang dialami oleh suaminya sendiri itu. Berdasarkan informasi yang mereka terima buaya tersebut memiliki panjang antara 7 hingga 8 meter.

Korban rencananya akan tetap melakukan pencarian selama tujuh hari sebagaimana standar prosedur  pencarian orang hilang. Pencarian dilakukan dengan penyirisan aliran sungai dan sekitar rawa. Apabila selepas tujuh hari tidak diketemukan, pencarian terpaksa diberhentikan namun bisa dilanjutkan kembali jika ada mendapatkan laporan dan temuan baru tentang keberadaan korban.

Baca Juga:   Pangdam I/BB Pimpin Penyerahan Jabatan Irdam I/BB dan Tradisi Pelepasan

Belakangan ini debit air sungai memang kerap naik karena seringnya terjadi hujan. Ponidi, bersama isterinya diketahui pergi ke kebun sawit milik mereka di seputar parit dekat sungai Simangalam. Ketika korban baru saja turun dari perahu dan ingin menambatkan di tepi sungai, seketika buaya menyerang dan menyeret korban hingga ke dasar sungai dan tak terlihat.

(MS10)