Scroll untuk baca artikel
HeadlineSumut

Menhub: Jalur Layang KA Medan harus Dimanfaatkan Optimal

×

Menhub: Jalur Layang KA Medan harus Dimanfaatkan Optimal

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau proyek Jalur Layang Kereta Api Bandara Kualanamu sepanjang 10,8 Kilometer. Saat ini jalur layang menghubungkan Stasiun Medan dengan Bandara Kualanamu, Deli Serdang.

Setelah melakukan peninjauan, Menhub meminta Jalur Layang Kereta Api Bandara Kualanamu dimanfaatkan lebih optimal lagi, dan berharap semakin memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

“Kita harap, jalur layang ini memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menggunakan kereta api,” kata Menhub di Stasiun Medan.

Jumlah penumpang sejak dioperasikan jalur layang pada 1 Desember 2019 mengalami kenaikan sekitar 10 persen. Menhub menilai, meski jalur layang kereta api bandara sudah menunjukkan hasil positif bagi pihak Kereta Api Indonesia (KAI) dan masyarakat, tetapi belum maksimal.

Baca Juga:   Mulai Agustus Bupati Belu Gratiskan Biaya Berobat Warganya

“Belum optimal. Perlu difikirkan penambahan stasiun dan opsi lainnya, agar penumpang yang naik bisa lebih banyak,” ucapnya.

Kepada ,asyarakat, Menhub berharap untuk menggunakan kereta bandara dengan baik. Sebab, kereta api bandara salah satu fasilitas yang baik untuk mengurangi angkutan individu atau pribadi.

“Supaya Medan tidak macet. Jika semua ke bandara menggunakan kereta, maka kemacetan akan berkurang,” ujarnya.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri menerangkan, pembangunan Jalur Layang Kereta Api Bandara Kualanamu dibiayai dana APBN/SBSN. Pelaksanaan proyek tahun anggaran 2015-2019 sebesar Rp 2,86 triliun.

Selain pembangunan jalur layang, dilakukan juga modernisasi Stasiun Medan, Pulau Brayan, pemasangan peralatan pendukung pelayanan, pembangunan jalur ganda sepanjang 22 Km. Juga pembangunan Stasiun Aras Kabu, Batangkuis, dan Bandar Khalipah.

Baca Juga:   Parah! 50 Persen Hydrant di Medan Rusak

“Dengan pembangunan elevated track itu telah menghilangkan 9 titik perlintasan sebidang. Waktu tempuh berkurang menjadi 28 menit dari 30 sampai 40 menit sebelumnya, serta jumlah perjalanan kereta bertambah dari 42 menjadi 50 per hari,” terangnya.